Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia?

Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia?

Senjata Nuklir Rusia.

Moskow, Batamnews - Presiden Rusia Vladimir Putin belum lama ini memerintahkan pasukan nuklirnya siaga tinggi, yang memicu kekhawatiran di seluruh dunia. 

Tapi para pengamat mengatakan tindakan Putin itu seharusnya dianggap sebagai peringatan bagi negara lain agar jangan terlibat di Ukraina, bukan pertanda adanya keinginan Putin menggunakan senjata nuklir.

Baca juga: Moskow Sebut 498 Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Senjata nuklir telah ada sekitar hampir 80 tahun dan banyak negara menilanya sebagai pencegah yang akan terus menjamin keamanan nasionalnya.

Angka senjata nuklir yang dipaparkan ini adalah estimasi, tapi menurut Federation of American Scientist, Rusia memiliki 5.977 hulu ledak nuklir, walaupun ini termasuk sekitar 1.500 yang statusnya telah ditarik dan akan dibongkar.

Dari yang tersisa sekitar 4.500, sebagian besar dinilai sebagai senjata nuklir strategis - rudal balistik, atau roket, yang bisa ditargetkan untuk jarak jauh. Ini adalah senjata-senjata yang biasanya dikaitkan dengan perang nuklir.

Sisanya adalah senjata nuklir yang lebih kecil dan tidak terlalu merusak untuk penggunaan jarak pendek di medan perang atau di laut.

Tapi ini bukan berarti Rusia memiliki ribuan senjata nuklir jarak jauh yang siap digunakan.

Seperti dikutip dari BBC, berdasarkan data Federation of American Scientist, Rusia memiliki rudal balistik antarbenua sebanyak 1.185, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam sebanyak 800, dan bom nuklir yang diluncurkan dari udara sebanyak 580.

Para ahli memperkirakan sekitar 1.500 hulu ledak Rusia saat ini "dikerahkan", yang artinya ditempatkan di pangkalan rudal dan pengebom atau di kapal selam di laut.

China, Prancis, Rusia, AS, dan Inggris di antara 191 negara yang menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Berdasarkan perjanjian tersebut, negara-negara ini harus mengurangi cadangan hulu ledak nuklir dan, dalam teorinya, berjanji untuk menghapuskan secara penuh senjata nuklir.

Dan perjanjian itu telah mengurangi jumlah hulu ledak yang disimpan di negara-negara itu sejak 1970 dan 1980-an.

India, Israel, dan Pakistan tidak tergabung dalam NPT, dan Korea Utara keluar dari perjanjian tersebut pada 2003.

Israel adalah satu-satunya dari sembilan negara (Rusia, AS, Prancis, Inggris, China, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara) pemilik senjata nuklir yang tidak mengakui secara resmi program nuklirnya.

Ukraina tidak memiliki senjata nuklir, dan terlepas dari tuduhan Putin, tak ada bukti negara itu berusaha memiliki senjata nuklir.

Tingkat kerusakan tergantung pada berbagai faktor, termasuk: ukuran hulu ledak, seberapa tinggi di atas tanah senjata itu meledak, dan lingkungan lokal.

Tapi bahkan hulu ledak terkecil pun bisa menyebabkan kematian dalam jumlah besar dan dampak yang panjang. Bom yang menewaskan 146.000 orang di Hiroshima, Jepang selama Perang Dunia II, seberat 15 kiloton.

Baca juga: Pejabat Ukraina Minta Microsoft dan Sony Blokir Gamer Rusia

Dan hulu ledak nuklir saat ini bisa lebih dari 1.000 kiloton.

Hanya sedikit yang diperkirakan bisa selamat di zona yang terdampak langsung dari ledakan nuklir.

Setelah kilatan yang menyilaukan, ada bola api besar dan gelombang ledakan yang dapat menghancurkan bangunan dan struktur dalam jarak beberapa kilometer.

Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia?

 

Kebijakan Rusia mengakui senjata nuklir semata-mata sebagai pencegah dan mencantumkan empat kasus penggunaannya:

1. Peluncuran rudal balistik untuk yang menyerang wilayah Federasi Rusia atau sekutunya

2. Penggunaan senjata nuklir atau jenis lain senjata pemusnah massal bagi yang menyerang Federasi Rusia dan sekutunya

3. Serangan pada situs penting pemerintah atau militer Federasi Rusia yang mengancam kemampuan nuklirnya

4. Agresi terhadap Federasi Rusia dengan penggunaan senjata konvensional ketika keberadaan negara sedang dalam bahaya


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews