Perjalanan 'Gila' ke Mekah dengan Sepeda, Fauzan Tertahan di Kepri

Perjalanan

Muhammad Fauzan, pria asal Magelang yang bersepeda menuju Kota Mekah, Arab Saudi. (Foto: Adif/Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Muhammad Fauzan, pria asal Magelang, Jateng ini punya ide 'gila'. Ia bertekad naik haji dan menimba dan ilmu di Mekah, Arab Saudi. Namun ia akan menempuh perjalanan tak biasa, yakni dengan mangayuh sepeda menuju tanah suci.

Ia memperkirakan butuh waktu 8 bulan untuk mewujudkan hal tersebut. Lantas apa motivasinya menggunakan perjalanan dengan sepeda?

Jebolan Hukum Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, ini mulai mengayuh sepeda dari Magelang pada 24 November 2021.

"Ini saya lakukan karena kerinduan dengan tanah suci. Tujuan utama saya ingin menjalankan ibadah haji. Lalu tujuan kedua melanjutkan S2 di Mekah," katanya, Minggu (13/2/2022).

Keinginan tersebut bukan baru-baru ini saja muncul di kepalanya. Sejak kuliah hingga bekerja di sejumlah sarana pendidikan, Fauzan selalu mencoba untuk mendaftar secara online di universitas yang ada di Mekah. 

Muhammad Fauzan, pria asal Magelang yang bersepeda menuju Kota Mekah, Arab Saudi. (Foto: Adif/Batamnews)

Bahkan dia telah mempersiapkan diri dengan menabung ketika masih berstatus mahasiswa.

Namun hingga saat ini dirinya belum mendapatkan panggilan dari universitas untuk belajar di sana. 

Oleh sebab itu akhirnya Fauzan memutuskan berangkat ke Mekah, namun dengan cara yang sangat tidak biasa, yaitu dengan bersepeda.

Aksinya ini juga terinspirasi dari beberapa orang yang melakukan perjalanan antar negara menggunakan sepeda.

"Saya bilang sama istri dan mertua. Sempat didiamkan istri juga. Tapi setelah saya beri pengertian akhirnya diizinkan," ungkap ayah satu putri.

Menggunakan uang yang telah ditabungnya selama ini, Fauzan membeli sebuah sepeda.

Persiapannya pun tidak banyak, Ia hanya berlatih bersepeda kurang dari satu bulan. "Saya dulu jarang bersepeda. Tapi dengan keyakinan, saya yakin bisa," tuturnya.

Untuk mencapai Mekah, Fauzan memperkirakan waktu selama 8 bulan, dengan rute Indonesia-Malaysia-Thailand-Myanmar-India-Pakistan-Dubai-Arab Saudi.

Dari Magelang, Fauzan melalui jalur Pantura dengan tujuan Pelabuhan Merak Banten. Kemudian dia menyeberang ke pulau Sumatera. 

Fauzan selanjutnya meneruskan perjalanan ke arah utara hingga sampai ke Pelabuhan Kuala Tungkal, Provinsi Jambi. Dari situ dia menyeberang ke Kota Batam.

Sayangnya niat awal untuk langsung menyeberang ke Malaysia tidak dapat dilakukan. Karena pandemi, Malaysia masih menutup jalur perjalanan internasionalnya.

"Kabarnya tanggal 1 Maret ini Malaysia kembali buka. Cuma ya tidak tau berita ini berubah lagi," sebutnya.

Karena masih belum bisa melanjutkan perjalanan, Fauzan kemudian bersepeda ke Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.

Fauzan mengatakan, apabila di awal bulan Maret Malaysia belum membuat kebijakan untuk membuka jalur laut, maka dirinya akan berangkat ke Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Aceh.

"Saya mau bersepeda dulu ke titik 0 di Aceh kalau Malaysia belum buka," katanya.

Setiap hari, Fauzan gowes dengan jarak ratusan kilometer.

Perjalanan yang dilakoninya selama tiga bulan lebih ini juga mendapatkan beberapa halangan, mulai dari ban bocor hingga kondisi tubuh yang drop.

Apabila malam tiba, dirinya berisitirahat di masjid, kantor persatuan organisasi Muhammadiyah, tempat klub sepeda, warung ataupun mendirikan tenda. 

(CR-7)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews