WHO: Jangan Anggap Remeh Corona Varian Omicron

WHO: Jangan Anggap Remeh Corona Varian Omicron

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: ist)

New York - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus Corona varian Omicron yang telah merenggut banyak nyawa di seluruh dunia tidak bisa lagi dianggap enteng.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan rekor jumlah pasien yang terinfeksi varian tersebut, yang menyebar lebih cepat daripada Delta di banyak negara.

Meskipun Omicron terlihat tidak separah infeksinya dibandingkan Delta, terutama bagi mereka yang divaksinasi, bukan berarti harus dikategorikan ringan.

“Sama seperti varian sebelumnya, Omicron menyebabkan lebih banyak orang harus dirawat di rumah sakit dan itu membunuh. Faktanya, gelombang kasus sangat besar dan cepat, sehingga memberikan tekanan pada sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia," katanya dilansir AFP, Jumat (7/1/2022).

Baca: Baru Lagi, Dua Gejala Aneh Omicron yang Dikeluhkan Pasien Covid-19

Tedros mengatakan sekitar 9,5 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO pekan lalu, naik 71 persen dari pekan sebelumnya yang mencatat rekor baru.

“Namun, angka ini mungkin jauh lebih rendah karena tidak memperhitungkan hasil tes yang tertunda karena musim liburan akhir tahun serta tes mandiri positif yang tidak terdaftar serta kasus yang terlewatkan karena terlalu banyak," ujarnya.

Sementara itu, Chief Technical Officer COVID-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan kemungkinan Omicron menjadi varian terakhir yang mengkhawatirkan (VOC) sangat kecil kemungkinannya.

Baca: Meski Tak Separah Delta, Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Infeksi Varian Omicron

Dia mengatakan dalam menghadapi Omicron yang lebih menular, masyarakat didesak untuk mengambil langkah-langkah yang direkomendasikan sebelumnya untuk melindungi diri mereka sendiri.

"Lakukan semua yang kami sarankan dengan lebih baik, lebih komprehensif dan lebih terarah. Kami berharap masyarakat mampu bertahan dan berjuang," katanya.

Van Kerkhove juga mengingatkan masyarakat untuk memakai masker wajah dengan benar untuk melindungi diri dari penyebaran virus.

“Harus menutup hidung dan mulut, memakai masker di bawah dagu tidak ada gunanya sama sekali,” katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews