Sri Mulyani Khawatir Banyak Orang Kesepian di 2045, Kok Bisa?

Sri Mulyani Khawatir Banyak Orang Kesepian di 2045, Kok Bisa?

Menkeu Sri Mulyani. (Foto: ist)

Jakarta, Batamnews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melihat bahwa pertumbuhan teknologi digital akan berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, perkembangan tersebut perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik, sehingga memunculkan keseimbangan.

Sri Mulyani menjelaskan, saat ini generasi muda sudah sangat terbiasa dengan teknologi digital. Dia pun menggambarkan, untuk layanan transaksi perbankan, generasi muda sudah tidak perlu lagi pergi atau datang ke bank melainkan hanya melalui aplikasi atau menggunakan teknologi.

Baca juga: Reaksi Sri Mulyani Saat Ada yang Minta Dirinya Dipecat

Sri Mulyani bercerita bahwa di belahan Eropa untuk mendapat layanan perbankan secara personal oleh teller akan dikenai biaya tinggi. Hal ini karena bank perlu membayar teller sangat mahal. Berbeda dengan teknologi yang jika dihitung biayanya lebih kecil.

Dalam gambarannya, ke depan dunia virtual akan bergerak cepat dan impersonal. Bahkan menurutnya ada kemungkinan kedekatan personal tidak lagi nyata tetapi bisa difasilitasi secara virtual.

"Saya khawatir 2045 banyak orang kesepian juga. Karena mereka tidak bisa masuk ke dunia 3 dimention virtual world, dia left out di dunia reality dan kemudian dia tidak bisa enggage," ujar Sri Mulyani dalam Indonesia Fintech Summit 2021 dikutip Minggu (12/12/2021).

Baca juga: Sederet Aset Tommy Soeharto yang Bakal Dilelang Sri Mulyani

Oleh karena itu, Sri Mulyani melihat teknologi digital akan menawarkan banyak peluang bagi masyarakat. Berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga aktivitas sosial bisa diubah dengan teknologi digital. Namun kemajuan teknologi tersebut juga perlu dikelola dengan baik sehingga bisa bermanfaat ke semua golongan.

Pemerintah bersama industri harus terus belajar untuk bisa memformulasi kebijakan yang tepat. "Keseimbangannya adalah cukup fleksibel dan dinamis, namun memproteksi yang paling lemah yaitu konsumen dan data mereka," kata Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) berperan penting untuk menciptakan pembangunan yang lebih merata di Indonesia.

 

"Fintech memberikan suatu kesempatan untuk terjadinya pembangunan pembangunan yang demokratis dan makin merata," ungkap Sri Mulyani dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12).

Bendahara Negara ini menerangkan, melalui fintech, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah Tanah Air bisa mendapatkan pendanaan secara mudah. Menyusul, ketentuan syarat maupun proses pencairan yang lebih efisien dan mudah.

"Ini (Fintech) merupakan sumber alternatif, karena prosedurnya dianggap sangat singkat, sederhana, dan mudah," terangnya.

Oleh karena itu, dia berharap lembaga fintech mampu memperluas jangkauan pendanaan bagi pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia. Dengan begitu, diharapkan mampu mengembangkan bisnis UMKM domestik di tengah pandemi Covid-19.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews