Diembargo Depot-depot di Batam, Agen Air Minum Mindy Dikawal Emak-emak

Diembargo Depot-depot di Batam, Agen Air Minum Mindy Dikawal Emak-emak

Video viral emak-emak kawan agen air Mindy. (Foto: instagram @batamnewsonline)

Batam, Batamnews - Persaingan usaha makin sengit di Batam. Salah satunya usaha air minum kemasan. Bahkan produsen kemasan merk Mindy berani menjual dengan harga bersaing dengan depot air minum rumahan. Dari sisi kualitas tentunya produsen ini lebih unggul.

Akibatnya, gesekan pun terjadi. Bahkan distributor air galon merk Mindy sampai diembargo untuk masuk ke kawasan yang menjadi pasar depot-depot rumahan.

Alasannya, tentu mereka yang punya usaha rumahan khawatir kalah bersaing dengan merk besar seperti Mindy. Namun di sisi lain, warga selaku konsumen tak ingin dibatasi dalam memilih produk. Mereka merasa berhak memilih produk yang dianggap berkualitas.

Seperti yang terjadi RT 05, Kampung Tengah, Kelurahan Batu Besar, Kota Batam. Sejumlah ibu-ibu menjemput langsung mobil pickup distributor Mindy ke kawasannya.

Distributor selama ini tak masuk karena diadang pemilik depot galon. "Mindy dilarang masuk wilayah ini, katanya dilarang pemilik depot isi ulang galon air minum di sini. Padahal kami mau beli," ucap warga sekitar.

Akibatnya sejumlah emak-emak berdaster pasang badan, mengawal langsung mobil pikap pengangkut galon itu masuk kawasan mereka. Sebagian memakai sepedamotor. Video unik ini diunggah di akun instagram @batamnewsonline.

Netizen pun memberikan sejumlah tanggapan. "Mindy jatuhnya air minum dalam kemasan kan ? Ya seharusnya emng kualitas diatas Galon isi ulang .. tpi masalah harga .. masih menjadi rahasia kenapa bisa seharga Galon isi ulang 😅😅," tlis @sundya****

"Persaingan bisnis harusnya yg sehat ,kalo konsumen lebih memilih mindy , pengusaha air galon harus lebih berinovasi lagi untuk bisa narik pelanggan ,jadilah kompetitor yg cerdas," tulis @ken_****

"Ngwri x bahh persaingan bisnis ini 🔥🔥🔥ma2x pun hrus turun gunung😂😂😂," tulis @yudha_**

"The power emak emak ...emak2 di lawan 😂🔥," tulis juita*** 

Hal yang sama agaknya juga terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Kota Batam.

Sugiono, warga Kavling Senjulung, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa mengakui air minum kemasan Mindy juga dilarang masuk kawasannya.

"Sekarang udah nggak ada. Dulu mereka ada program galon gratis dikasih ke warga. Kalau dari agen kami beli Rp10 ribu. Tapi kalau langsung ditributor lebih murah. Yang jelas kami puas lah. Kualitasnya udah tahu kita. Tapi sayang juga konsumen dibatasi pilihannya gara-gara depot galon setempat khawatir bersaing," kata pria tersebut.

Pasca pandemi, dari penelusuran Batamnews, produsen air minum kemasan ini memberi galon gratis dan 10 kupon air secara cuma-cuma kepada warga di Sagulung, Sekupang, dan Batuampar.

Bahkan Mindy ingin menghapus stigma ‘produk berkualitas harganya pasti mahal’. “Bagi kami kualitas saja tidaklah cukup, melainkan harus pula terjangkau oleh daya beli masyarakat,” kata Manager Sales & Promosi PT. Wahana Tirta Milenia, Budi Kurniawan beberapa waktu lalu.

 

Budi mengatakan atas alasan itu penetapan harga jual eceran Mindy kepada masyarakat jauh lebih murah dibanding harga jual komersil kepada perusahaan. “Hal itu justru kebalikan dari merk lain yang lebih dahulu beredar di Kota Batam,” terangnya

Bahkan ia menargetkan jika program tersebut berakhir masyarakat yang ingin menikmati produk Mindy bisa mendapatkan dengan harga Rp. 5.000 untuk setiap galon air. 

Ia menegaskan tindakan itu didasari niat baik. Walau disadarinya berpotensi menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu (usaha galon rumahan) sehingga berpeluang memicu konflik.

“Tapi sejauh ini kami senantiasa berupaya mengedepankan langkah persuatif dengan merangkul mereka yang merasa dirugikan akibat program tersebut melalui beberapa alternatif,” jelasnya.

Kata Budi, mulai dari tawaran perekrutan sebagai karyawan, hingga pemberian edukasi bagi usaha depot air minum rumahan agar mampu memproduksi air sehat layak minum sesuai standar yang ditetapkan pemerintah dengan biaya seminim mungkin.

“Setidaknya mereka mampu bersaing secara sehat namun tetap mempertahankan margin keuntungan secara layak,” harapnya.

Hiruk pikuk persaingan bisnis air galon ini juga sudah sampai dalam rapat dengar pendapat di DPRD Batam 5 April lalu.

Kelompok pengusaha depot rumahan khawatir kehadiran produsen ini bisa membunuh usaha mereka. Karena selain harga jualnya bisa sama dengan harga depot rumahan.

Namun pihak Mindy dikatakan Budi memastikan kualitas produk mereka sesuai standai SNI serta sudah mendapatkan legalitas BPOM.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews