Pengusaha: PP 41 Tahun 2021 Pangkas Birokrasi Berbelit Layanan Pelabuhan Batam

Pengusaha: PP 41 Tahun 2021 Pangkas Birokrasi Berbelit Layanan Pelabuhan Batam

Pelabuhan Batu Ampar. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Pembenahan layanan dan peningkatan infrastruktur sektor pelabuhan terus dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Langkah ini mendapat apresiasi dari kalangan pengusaha di Batam, Kepulauan Riau.

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kepulauan Riau (Kepri) Osman Hasyim menilai ada banyak perubahan positif pada layanan kepelabuhanan di Pelabuhan Batu Ampar.

Mulai dari sistem perizinan yang sebelumnya butuh waktu lama dan sulit, kini jauh lebih baik dengan sistem digital yang terus ditingkatkan.

Layanan di konter pelabuhan juga bergerak lebih cepat, hanya butuh hitungan jam dari sebelumnya memakan waktu berhari-hari.

"Perbaikan layanan ini dipengaruhi oleh PP 41 (Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2021). Jadi PP 41 ini juga signifikan mendorong perbaikan yang terus dijalankan BP Batam," kata Osman saat ditemui di Batam Centre, Kamis (23/9/2021).

PP 41 Tahun 2021, tambahnya, merupakan Kebijakan Strategis Pengelolaan KPBPB Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) untuk meningkatkan eksosistem investasi untuk pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing kawasan.

Ruang lingkup implementasinya mencakup kelembagaan, pelayanan perizinan, pengembangan dan pemanfaatan aset, fasilitas dan kemudahan, pengembangan dan pengelolaan BBK, sanksi dan peralihan.

Khususnya di pelayanan perizinan, BP Batam kini dapat menerbitkan seluruh perizinan berusaha untuk mendirikan dan menjalankan usaha di KPBPB, dengan menetapkan jenis dan jumlah barang konsumsi, serta menerbitkan perizinan pemasukannya.

PP 41 2021 ini juga mengatur kemudahan bagi pelaku usaha, meliputi pemasukan dan pengeluaran barang, perpajakan, kepabeanan, cukai, keimigrasian, larangan dan permbatasan, fasilitas dan kemudahan lainnya.

Selain itu, keterbukaan BP Batam dalam menerima usulan dan masukan dari pelaku usaha, memberi ruang besar pada peningakatan aktivitas kepelabuhan yang bisa berimbas pada peningkatan sektor lain yang menjadi turunannya.

Dengan perbaikan serupa secara konsisten, Osman yakin ekonomi Kepri, khususnya Batam akan kembali kompetitif.

Terkait dengan perbaikan infrastruktur Pelabuhan Batuampar, Osman mengatakan hal tersebut menjadi bekal utama untuk membentuk kemandirian Batam sebagai kota industri yang bisa menampung kebutuhan distribusi logistik produk dengan tetap kompetitif di sisi harga. 

Selama ini alur masuk dan keluar Batam yang masih mengandalkan Singapura, menjadikan biaya logistik cenderung lebih mahal.

"Biaya logistik Batam itu sebenarnya paling murah, ia jadi mahal karena kita pakai jasa Singapura. Artinya ada banyak kegiatan yg dilakukan sebelum barang dikirim, disitulah membuat biaya jadi naik. Solusinya kita perbaiki infrastruktur sehingga kapal bisa langsung berangkat dari Batam ke negara tujuan," kata Osman.

Pangkas Birokrasi

 

Ketua Harian Asosiasi Tenaga Ahli Kepabeanan (ATAK) Batam, Fred, juga mengapresiasi perbaikan layanan di BP Batam. Menurutnya, perbaikan sistem yang memangkas durasi dan memotong birokrasi yang sudah dijalankan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

"Saat ini setiap kendala bisa langsung direct dan cepat ditanggapi. Dulu sebelum PP 41, kami harus ke Kemendag (Kementerian Perdagangan). Hari ini cukup di BP Batam dan jauh lebih singkat," kata Fred.

Momentum ini, diharapkan bisa terjaga dan terus ditingkatkan, sehingga niat untuk membangun kembali perekonomian Batam melalui sektor maritim, perkapalan dan kepelabuhanan bisa segera terlaksana.Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan asosiasi sektor kepelabuhanan untuk mendukungan peningkatan layanan BP Batam.

BP Batam juga terus berkomitmen untuk bisa terus meningkatkan layanan yang memudahkan dunia usaha di Batam.

"Tadi pagi Kepala BP Batam (Muhammad Rudi) meninjau langsung auto gate di (Pelabuhan) Batuampar, kami ingin memastikan layanan yang ada sesuai dengan yang dijanjikan. Kita pastikan berjalan sesuai aturan. Beberapa masukan dari teman-teman di asosiasi juga kami tanggapi dan bulan depan (Oktober 2021) bisa diselesaikan," kata Ariastuty.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews