Bocah 12 Tahun di Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

Bocah 12 Tahun di Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

Mohammed Allamy. (Foto: CNN)

Palestina, Batamnews - Seorang bocah berusia 12 tahun tewas setelah ditembak tentara Israel di Tepi Barat, seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina.

Mohammed Allamy menjadi penumpang mobil yang dikendarai ayahnya ketika insiden tersebut terjadi di pintu masuk kota Beit Ummar, di separuh jalan antara Betlehem dan Hebron, menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Wafa melaporkan, bocah 12 tahun tersebut ditembak di dada dan dilarikan ke rumah sakit di Hebron di mana dia meninggal karena luka-luka yang dideritanya beberapa jam kemudian.

Tentara Israel menyampaikan, pihaknya mengetahui klaim tentaranya membunuh seorang anak dan mengatakan sedang menyelidiki peristiwa tersebut. Dalam sebuah pernyataan panjang, tentara mengklaim petugas mendekati mobil setelah sebelumnya mencurigai penghuninya mencoba untuk mengubur tubuh bayi yang baru lahir di sebuah kuburan.

“Pada Rabu pagi, tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengamati aktivitas mencurigakan dekat titik pemeriksaan militer bersebelahan dengan Beit Ummar, utara Hebron. Beberapa pria keluar dari kendaraan mereka dan terlihat menggali tanah sebelum meninggalkan TKP. Pasukan IDF mendatangi TKP dengan hati-hati dan selama pemeriksaan menemukan dua tas yang berisi jasad bayi,” klaimnya, dikutip dari CNN, Jumat (30/7/2021).

Tak lama kemudian, pasukan IDF melihat sebuah kendaraan mendekati TKP dan menyimpulkan itu merupakan kendaraan yang sama seperti sebelumnya.

Pernyataan itu mengklaim tentara telah mencoba menghentikan mobil dengan berteriak dan memberi tembakan peringatan ke udara. Salah satu tentara kemudian menembak ban mobil untuk menghentikannya.

 

Insiden ini terjadi sehari setelah pria Palestina berusia 41 tahun ditembak dan dibunuh tentara Israel di pintu masuk ke Tepi Barat di kota Beita, sekitar 10 kilometer selatan Nablus.

Shadi Salim, ayah lima anak itu, yang bekerja di kantor wali kota setempat, pergi ke kota itu untuk mengatasi masalah pasokan air, ketika dia ditembak tentara Israel. Demikian disampaikan penduduk lokal, Abu Abdullah kepada CNN.

Tentara Israel mengklaim Salim mendekati tentara dengan cara mengancam dengan memegang tongkat besi. Karena tidak mau berhenti walaupun tentara telah memberikan tembakan peringatan ke udara, komandan pasukan menembaknya.

“Shadi membawa alat dan kunci pas untuk pipa. Mereka membunuhnya dengan darah dingin,” kata Abu Abdullah.

Beita telah menjadi lokasi protes massal selama beberapa bulan menentang pembangunan pos pemukim ilegal, dan beberapa warga Palestina dibunuh tentara Israel sejak awal Mei.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews