Tukang Gali Sumur Temukan Batu Safir Seharga Rp 1,4 Triliun

Tukang Gali Sumur Temukan Batu Safir Seharga Rp 1,4 Triliun

Tukang Gali Sumur Temukan Batu Safir Seharga Rp 1,4 Triliun

Batam, Batamnews - Seorang penggali sumur di Sri Lanka menemukan batu safir bintang terbesar di dunia. Seorang pedagang permata mengatakan batu itu ditemukan oleh pekerja yang sedang menggali sumur di rumahnya di daerah Ratnapura yang kaya permata.

Para ahli mengatakan batu berwarna biru pucat itu diperkirakan bernilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs: Rp 14.000/US$) di pasar internasional. Demikian detikcom kutip dari BBC, Kamis (29/7/2021).

Batu safir bintang tersebut memiliki berat sekitar 510 kilogram atau 2,5 juta karat dan diberi nama "Serendipity Sapphire".

"Orang yang menggali sumur memberi tahu kami tentang beberapa batu langka. Kemudian kami menemukan spesimen besar ini," kata Gamage, pemilik batu itu kepada BBC.

Dia tidak mau memberikan nama lengkap atau lokasinya karena alasan keamanan. Gamage yang merupakan pedagang permata generasi ketiga memberi tahu pihak berwenang tentang penemuan itu, tetapi butuh lebih dari satu tahun untuk membersihkan batu dari lumpur dan kotoran lainnya sebelum mereka dapat menganalisis dan mengesahkannya.

Selama proses pembersihan, Gamage mengatakan beberapa batu jatuh dari cluster dan ditemukan batu safir bintang berkualitas tinggi.

"Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya. Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu," kata Dr Gamini Zoysa, ahli permata terkenal kepada BBC.

Temuan itu muncul ketika industri permata Sri Lanka telah menderita kerugian akibat lockdown yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Mereka yang bekerja di industri berharap "Batu Serendipity" sekarang akan menarik pembeli dan pakar internasional, meskipun batu itu belum dianalisis dan disahkan oleh pakar internasional independen.

"Ini adalah spesimen safir bintang khusus, mungkin yang terbesar di dunia. Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau museum," kata Thilak Weerasinghe, Ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka.

Sri Lanka adalah pengekspor safir dan permata berharga lainnya. Tahun lalu, negara itu memperoleh sekitar setengah miliar dolar melalui ekspor permata, berlian potong, dan perhiasan.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews