Tarian Melemang, Pentas Hiburan Keluarga Kerajaan di Kepulauan Riau

Tarian Melemang, Pentas Hiburan Keluarga Kerajaan di Kepulauan Riau

Batam, Batamnews - Di abad ke-12 Tarian Melemang menjadi salah satu pentas pertunjukan di masa pemerintah kerajaan. Pada saat itu dipimpin Sri Mayang Mengurai.

Sajian itu tersedia di acara-acara khusus keluarga kerajaan. Tujuannya untuk menghibur keluarga kerajaan.

Selain itu juga untuk suguhan hiburan pembesar-pembesarkerajaan, yang sedang berkunjung ke pusat pemerintahan.

Masyarakat setempat mengartikan, Melemang sebagai gerakan melenturkan tubuh ke belakang, yang menyerupai bentuk layang. Gerakan tubuh tersebut, menjadi kedua kaki dan tangan yang juga menjadi tumpuan menjaga berat tubuh.

Istilah Melemang berasal dari sebutan masyarakat Melayu, terhadap jenis penganan yang terbuat dari pulut (ketan), lemang.

Lemang berbahan baku dari beras ketan, yang ditanak dengan santan dan dikukus. Setelah dikukus, beras ketan tersebut ditumbuk ala kadarnya, agar butiran-butiran beras menyatu.

Berbeda dengan jenis beras biasa, meskipun pulen tidak akan menyamai kelenturannya lemang. Secara historis, berbicara mengenai kesenian Melemang tidak dapat melepaskan diri dari joget Dangkong, demikian menurut tetua-tetua kampong.

Melemang berakar pada kesenian joget dangkong, yang cukup popular pada masyarakat Melayu, pada masyarakat melayu pesisir Kepri.

Dangkong merupakan  bentuk tari persembahan, untuk menghormati para tamu kerajaan dan juga sebagai tari pergaulan. Para pembesar kerajaan dapat turun ke panggung dan ngebeng bersama para penjoged dangkong tersebut.

Sajian Melemang dalam kebudayaan Melayu sekarang, lebih dimaknai sebagai sebuah seni atraksi akrobatik. Yang mana mengutamakan kelenturan tubuh seseorang.

Sementara ini, Melemang tidak dikelilingi dengan makna-makna simbolik yang mengacu atau menuju kepada referensi tertentu.

(Nef)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews