London, Batamnews - Setahun lebih perjalanan pandemi Corona, virus Covid-19 telah bermutasi ke banyak varian. Terbaru, adalah varian Delta yang diidentifikasi WHO pada Mei 2021 lalu.

Peneliti Inggris mengungkapkan, gejala terpapar virus Corona varian Delta ini sama seperti varian-varian sebelumnya, namun lebih buruk.

Melansir The Guardian, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek adalah gejala paling umum yang terkait dengan varian Covid yang paling banyak ditemukan di Inggristi.

Data, yang dikumpulkan sebagai bagian dari studi gejala Zoe Covid berbasis aplikasi, menunjukkan bahwa varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India terasa seperti "flu yang buruk", menurut Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London, yang memimpin pekerjaan.

"Gejala Covid sekarang berbeda, lebih seperti flu yang buruk," kata Spector.

Baca: Makin Kebal, Virus Corona Varian Delta Bermutasi Jadi Delta Plus

“Orang mungkin mengira mereka baru saja terkena flu musiman, dan mereka masih pergi ke pesta… kami merasa hal ini memicu banyak masalah. Jadi, yang benar-benar penting untuk disadari adalah bahwa sejak awal Mei, kami telah melihat gejala teratas di semua pengguna aplikasi, dan mereka tidak sama seperti sebelumnya. Jadi, gejala nomor satu adalah sakit kepala … diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek dan demam,” tegas dia.

Spector mengatakan bahwa dengan varian Delta, batuk tampaknya menjadi gejala paling umum kelima, dan hilangnya penciuman tidak masuk dalam 10 besar.

Data menunjukkan bahwa varian Delta setidaknya 40 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, tenggara Inggris dan tampaknya menggandakan risiko rawat inap. 

Hal ini juga membuat vaksin agak kurang efektif, terutama setelah baru menerima satu dosis.