Sepeninggal Kunker Jokowi ke Kepri Kasus Covid-19 Makin Parah

Sepeninggal Kunker Jokowi ke Kepri Kasus Covid-19 Makin Parah

Presiden Joko Widodo saat tiba di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu, 19 Mei 2021. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr).

Tanjungpinang, Batamnews - Angka Kasus Corona di Provinsi Kepri sepekan lebih usai kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo di Kepri pada (19/5/2021) justru semakin parah. 

Bahkan kasus satu hari pada Kamis, (27/5/2021) masyarakat Kepri terpapar Covid-19 memecahkan rekor tertinggi yang mencapai sebanyak 411 orang, yang merupakan tertinggi ke lima di Indonesia. 

Padahal kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Kepri yakni untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi dan juga pengarahan kepada kepala daerah dan jajaran FKPD terkait penanganan Covid-19 agar tidak meluas. 

Bajkan, yang terpapar Covid-19 di Kepri ternyata bukan hanya kepada masyarakat biasa saja, tetapi virus mematikan ini menyasar sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan pemerintah Provinsi Kepri, dan tidak sedikit yang meninggal dunia. 

Kedatangan Presiden RI ke Kepri sebagai bagian dari upaya pemerintah memantau sekaligus menekan laju penularan dan penyebaran corona. Mirisnya makin banyak korban dan juga yang terpapar Covid-19. 

Adapun jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Kepri usai kunjungan Presiden Jokowi pada 19 Mei 2021 lalu yakni; tanggal 20 Mei 2021 ada penambahan 205 kasus dengan total 14.032 orang.  

Selanjutnya pada tanggal 21 Mei 2021 ada tambahan sebanyak 236 kasus dan total di tanggal ini senanya14.268 orang. Tanggal 22 Mei 2021 ada tambahan sebanyak 174 kasus sehingga total 14.442 orang 

Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 2021  bertambah sebanyak 215 kasus dan total 14.657 orang. Pada tanggal 24 Mei 2021 ada tambahan sebanyak 247 kasus dengan total 14.904 orang. 

Begitu juga pada tanggal 25 Mei 2021 bertambah 191 kasus sehingga total 15.095 orang dan tanggal 26 Mei 2021 bertambah 190 kasus dengan total 15.285 orang. 

Dan pada tanggal 27 Mei 2021 merupakan rekor tertinggi masyarakat Kepri yang terpapar Covid-19, dalam satu hari bertambah 411 kasus, sehingga total kasus Covid-19 di Kepri mencapai 16.686 orang. Artinya sepeninggal kunker Presiden RI ke Kepri jumlah kasus Covid-19 mencapai 1.896 kasus. 

Rincian kasus aktif sebanyak 2.386 orang. Sedangkan kasus sembuh sebanyak 12.971 orang, dan total yang meninggal akibat Covid-19 berjumlah 339 orang. 

 

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan warning kepada beberapa provinsi, salah satunya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang mengalami peningkatan luar biasa angka positif Covid-19. 

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi, saat memberikan pengarahan secara virtual kepada kepala daerah se-Indonesia, Senin (17/5/2021). 

Atas kondisi itu, ia pun menginstruksikan seluruh jajaran di daerah untuk memantau sejumlah parameter penanganan pandemi secara berkala. 

Tujuannya, untuk segera mengambil langkah taktis yang cepat dan tepat dalam mengantisipasi peningkatan kasus di daerah. 

"Saya minta gubernur, bupati, walikota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan," tegas Jokowi. 

Presiden Berharap Penularan Covid19 di Kepri Cepat Teratasi 

Presiden Joko Widodo berharap pelaksanaan vaksinasi dapat melindungi seluruh masyarakat dari penularan Covid19. 

"Herd immunity atau kekebalan komunal dapat tercapai serta penularan bisa dihentikan, dikurangi, atau dicegah secepatnya," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal masyarakat dan karyawan di Kawasan PT. Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Lobam, Bintan, Rabu (19/5/2021) lalu. 

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa problem vaksinasi di Kepri adalah distribusi vaksin yang harus masuk. Karena Kepri adalah provinsi kepulauan yang pulau-pulaunya berjarak tidak dekat dan aksesnya tidak mudah.

"Tetapi saya melihat manajemen distribusinya berjalan dengan baik dan kita harapkan ke depan Pak Gubernur jika vaksin habis segera telepon ke Menteri Kesehatan agar suplainya terus ada dan sekali lagi kita harapkan dapat menghentikan penularan Covid-19 di Provinsi Kepri,” ujar Presiden.

 

 Mengenai sejumlah Kabupaten dan Kota di Kepri yang mengalami kenaikan kasus positif Covid19, Presiden Jokowi berpesan untuk menekankan kepada masyarakat mengenai penggunaan masker. 

"Pakai masker itu sudah akan memproteksi kurang lebih 95 persen masyarakat kita. Jadi kalau ke manapun dalam kegiatan apapun dan aktivitas apapun pakai masker itu sudah memproteksi dan melindungi 95 persen dari penularan. Ini menurut penelitian WHO,” pesan Jokowi.

Bahkan Presiden pada arahannya di Gedung Daerah menegur keras kepada kepala daerah terkait penularan Covid-19 di Kepri yang kasusnya terus menaik. 

"Hati-hati, kita harus waspada. Saya Ingatkan jangan lengah. Jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Itu sudah terlambat. Kenapa saya datang ke Provinsi Kepri? Untuk mengingatkan kita semuanya agar hati-hati karena secara nasional puncak kasus aktif kita itu di awal Februari. Januari akhir sudah mulai naik yaitu di angka 176.000" pesan Presiden saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Kepri. 

Jokowi Beri Target

Sementara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad merespon cepat usai Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kepri. Pada esok harinya gubernur memimpin rapat untuk menindaklanjuti arahan presiden tersebut. 

"Kemarin Pak Presiden sudah memberikan target ke kita jika Kepri kalau bisa dalam waktu dua minggu angka Covid-19 menujukkan penurunan. Kita harus menunjukkan kita bisa memenuhi target tersebut," kata Ansar. 

Namun kenyatannya angka kasus Covid-19 di setiap daerah di Kabupaten dan Kota di Kepri terus melonjak dan seolah tak terkendali. Dengan kondisi tersebut gubernur mengelurkan intsruksi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro guna menekan penyebaran Covid-19. 

Gubernur juga merespon cepat dengan banyaknya pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov Kepri yang tertular Covid-19 dengan memberlakukan Work From Home (WFH) dan Work Form Ofice (WFO). 

WFH dan WFO ini sesuai surat edaran (SE) Nomor : 800/893/BKPSDM-SET/2021 tentang penyesuaian sistem kerja dan kehadiran ASN dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di lingiungan Pemprov Kepri tertanggal 17 Mei 2021 yang di tandatangani Sekda Provinsi Kepri TS Arif Fadillah. 

 

Surat Edaran penyesuaian sistem kerja dan kehadiran pada kondisi pencegahan penyebaran Covid-19 mulai berlaku pada tanggal 18 Mei hingga 31 Mei 2021 mendatang. 

Menanggapi hal ini pengamat Politik Tanjungpinang Robby Patria mengatakan, bahwa dengan pernyataan presiden yang sampai memberi peringatan keras atau mewarning ke kepala daerah termasuk ke Provinsi Kepri ini menandakan ada sesuatu yang serius yang tidak dilakukan daerah. 

"Ini peringatan keras dari presiden, agar Pemprov Kepri lebih serius menangani pandemi," kata Robby. 

Ia juga menyebutkan, jika Pemprov Kepri tidak serius dalam menangani pandemi ini, maka akan berimbas juga kepada pertumbuhan ekonomi Kepri secara menyeluruh. 

Padahal lanjutnya, Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti dan meminta kepada kepala daerah untuk serius menangani pandemi, karena dengan penanganan yang baik, secara otomatis pertumbuhan ekonomi akan naik dan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat. 

"Jika tidak serius, maka target pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai," ujar Robby. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews