Isu Varian Baru Corona, Singapura Peringatkan Facebook dan Twitter

Isu Varian Baru Corona, Singapura Peringatkan Facebook dan Twitter

Ilustrasi.

Singapura, Batamnews - Pemerintah Singapura memperingatkan dua platform media sosial, Facebook dan Twitter, terkait dengan isu varian baru Corona yang disebut muncul dari negara itu.

Peringatan itu disampaikan Singapura pada Kamis (20/5/2021), dengan menggunakan UU Misinformasi, semacam UU ITE di Indonesia.

Facebook mengonfirmasi telah menerima permintaan tersebut dan secara hukum dipaksa untuk memenuhinya. Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca: Komentar Menteri India soal Varian Baru Corona Bikin Singapura Kesal

Pengguna Facebook di Singapura menerima pemberitahuan peringatan dan diarahkan ke situs yang dikelola pemerintah yang bertujuan untuk membongkar informasi palsu.

"Tidak ada varian baru 'Singapura' dari Covid-19," katanya dikutip The Star.

"Strain yang lazim di banyak kasus Covid-19 yang terdeteksi di Singapura ... berasal dari India."

Pemilik portal teknologi, HardwareZone, mengonfirmasi telah memposting peringatan tersebut..

Undang-undang Singapura yang melarang disinformasi, yang mulai berlaku pada 2019, dinilai sangat kontroversial dan sempat menuai kritika kelompok hak asasi karena bisa mengekang kebebasan berbicara.

Tetapi pihak berwenang bersikeras bahwa tindakan itu diperlukan untuk menghentikan informasi hoaks beredar online yang berpotensi dapat menyebarkan perpecahan di negara multi-etnis, multi-agama berpenduduk 5,7 juta itu.

Sebelumnya, Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal mengklaim minggu ini di media sosial bahwa jenis virus telah muncul di Singapura yang dapat memicu gelombang baru kasus di India, dan mendesak larangan penerbangan.

Singapura  dengan tegas menolak tudingan itu dan menyebut sebagai "pernyataan tidak berdasar" - bersikeras bahwa tidak ada yang namanya virus Corona "varian Singapura".

Baca: Baca: Singapura Bantah Pemberitaan Media India soal Varian Baru Corona

Sebaliknya, Singapura mengklaim bahwa strain yang baru-baru ini terdeteksi di sana, dan bertanggung jawab atas peningkatan kasus, berasal dari India.

Kementerian Luar Negeri Singapura telah menyatakan keprihatinan mereka kepada Komisaris Tinggi India, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (19/5/2021).

"MFA kecewa karena tokoh politik terkemuka gagal memastikan fakta sebelum membuat klaim seperti itu," kata Kemenlu Singapura dilansir Channel News Asia.

Bahkan, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan juga menanggapi tweet Kejriwal pada Rabu pagi, kemarin.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews