Mayat Bayi Positif Covid-19 Telantar di Rumah Sakit, Orang Tua Kabur

Mayat Bayi Positif Covid-19 Telantar di Rumah Sakit, Orang Tua Kabur

Ilustrasi.

Jammu, Batamnews - Badai Covid-19 yang menerjang India menorehkan beragam kisah pilu. Mulai dari pasien yang tak tertampung hingga mayat yang tak kunjung tertangani.

Salah satu kejadian yang mengejutkan dan menyakitkan dilaporkan dari rumah sakit Sri Maharaja Gulab Singh (SMGS) di Jammu-Kashmir. 

Bayi berusia dua bulan, yang dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal di rumah sakit pada hari Minggu (2/5/2021), ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya.

Baca: Rekor Baru India: Corona Renggut Hampir 4 Ribu Nyawa dalam 24 Jam

Orang tuanya menolak untuk mengambil jenazah dan melarikan diri segera setelah kematian bayi. Sejak itu, otoritas rumah sakit berusaha melacak para orang tua bayi ini.

Dr Dara Singh, Pengawas Medis Rumah Sakit SMGS menyampaikan seorang bayi berusia dua bulan, dengan masalah jantung bawaan meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19.

"Kami memberi tahu orang tua tentang kematian bayi dan sesuai aturan Covid meminta mereka menjalani tes Covid. Namun, mereka berhasil melarikan diri dari rumah sakit tanpa mengambil bayi mereka," kata Dara Singh dilansir Times Now.

Baca: Setelah India, Malaysia Larang Masuk Warga Sri Lanka, Bangladesh, Nepal dan Pakistan

Pihak rumah sakit masih menelusuri keberaradaan orang tua bayi malang tersebut di Kota Kathua. 

Pihak berwenang menduga kemungkinan orang tua bayi itu juga positif Covid-19. Kekhawatiran terbesar mereka adalah bahwa jika tidak dilacak sedini mungkin, mereka mungkin menyebarkan infeksi dengan cara berbaur dengan penduduk.

Sementara itu, jenazah bayi tersebut untuk sementara disimpan di kamar jenazah rumah sakit Government Medical College (GMC). Jika orang tua tidak dapat dihubungi atau ditemukan, ritual pemakaman terakhir bayi akan dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19.

"Sesuai pedoman Covid, kami harus menunggu 72 jam lagi. Jika saat itu kami gagal mendapatkan info tentang orang tuanya, kami tidak punya pilihan, selain melakukan ritual terakhir," kata dokter senior lainnya.

Baca: Krematorium Penuh, Badai Corona di India Makin Mengerikan


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews