Usai Ditangkap Densus 88 Antiteror, Munarman Digiring ke Polda Metro Jaya

Usai Ditangkap Densus 88 Antiteror, Munarman Digiring ke Polda Metro Jaya

Mantan Sekum FPI Munarman. [Suara.com/Stephanus Aranditio]

Jakarta, Batamnews - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman langsung digiring ke Polda Metro Jaya usai ditangkap terkait kasus dugaan terorisme Selasa (27/4/2021).

Munarman ditangkap di kediamannya yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan.

"(Dibawa) ke Polda Metro," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa (27/4).

Dari keterangan yang dikonfirmasi Argo, Munarman diduga bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme. Namun polisi belum merinci terkait dengan kasus apa tindak pidana tersebut.

"Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme," ucapnya

Kronologi Penangkapan Munarman

 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Raden Argo Yuwono mengungkapkan kronologi penangkapan Munarman.

"Penangkapan pada hari Selasa, sekira jam 15.35 WIB," kata Argo kepada wartawan.

Menurut Argo, penangkapan Munarman dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror di Perumahan Modern Hills, Cinangka - Pamulang, Tangerang Selatan.

Argo mengatakan, Munarman diduga telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme.

"Dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme," kata Argo.

Pada Februari 2021, Munarman disebut oleh seorang terduga teroris Ahmad Aulia pernah ikut dalam kegiatan baiat jaringan ISIS di Makassar.

Ahmad Aulia pun mengakui telah berbaiat kepada kelompok teroris Negara Islam dan Suriah (ISIS) pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi.

Ahmad yang disebut polisi juga anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar itu ditangkap pada 6 Januari lalu.

Ahmad mengungkapkan saat itu ia berbaiat bersama ratusan simpatisan dan laskar FPI di markas FPI Makassar yang berada di Jalan Sungai Limboto.

"Saya berbaiat saat itu bersama dengan 100 orang simpatisan dan laskar FPI. Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat saat itu, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri yang memimpin baiat pada saat itu," kata Ahmad.

Namun, ketika itu, Munarman membantahnya dan mengaku tak mengenal belasan eks anggota FPI berstatus terduga teroris tersebut.

"Enggak kenal saya," kata Munarman dalam keterangannya, awal Februari silam.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews