Covid-19 di India Mengganas, Krematorium Kehabisan Tempat Bakar Jenazah

Covid-19 di India Mengganas, Krematorium Kehabisan Tempat Bakar Jenazah

Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (Covid-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone. (Foto: Reuters)

India, Batamnews - Akibat Covid-19 di India mengamuk, ibu kota New Delhi mencatatkan rata-rata 350 kematian dalam sehari beberapa hari terakhir. Saking banyaknya jumlah korban tewas akibat Covid-19, tempat krematorium tak sanggup menampung dan membakar jenazah setiap harinya. 

Fasilitas krematorium sementara dalam tahap pembangunan sebagaimana dilansir NDTV, Senin (26/4/2021). 

Pada Senin, New Delhi mencatat 350 kematian. Pada Minggu (25/4/2021) ibu kota mencatat 357 kematian. Pada Sabtu (24/4/2021), kota tersebut melaporkan 348 kematian. Jumlah rata-rata kematian terkait Covid-19 di India dalam sepekan terakhir adalah 304. 

Di situs krematorium Sarai Kale Khan, misalnya, sekitar 60 hingga 70 jenazah ditangani setiap harinya karena gelombang kedua virus corona yang mematikan. 

Padahal fasilitas krematorium tersebut hanya berkapasitas 22 jenazah. Sekarang, setidaknya 100 platform kremasi baru sedang dibangun di ruang hijau di dekatnya untuk mengantisipasi beban kasus yang lebih tinggi. 

"Ada banyak tekanan untuk menyelesaikan pembangunan platform baru ini," kata seseorang yang terhubung ke fasilitas tersebut kepada NDTV. Pashupati Mandal, seorang kontraktor yang membangun platform kremasi terbaru mengatakan bahwa sekitar 20 akan siap pada Senin malam waktu setempat. 

Sedangkan 80 lainnya akan siap dalam beberapa hari lagi. Di sisi lain, pekerja di krematorium Sarai Kale Khan kewalahan dan terlalu banyak bekerja. 

Saking kewalahan, para kerabat jenazah harus turun tangan termasuk dengan melakukan beberapa pekerjaan manual seperti memindahkan kayu bakar dan lainnya. 

Situasinya sama suramnya di 25 fasilitas krematorium dan pemakaman lainnya di New Delhi akibat Covid-19 di India semakin mengamuk.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews