Fakta B1525 Varian Corona Asal Inggris yang Terdeteksi di Batam

Fakta B1525 Varian Corona Asal Inggris yang Terdeteksi di Batam

Ilustrasi. (Foto: Yorkshire Post)

Batam, Batamnews - Kasus baru mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1525 ditemukan di Batam, Kepulauan Riau, sejak Februari 2021. 

Temuan ini diakui oleh Kementerian Kesehatan RI dan merupakan kasus impor.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut satu kasus itu teridentifikasi pada satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang pulang ke Indonesia.

"Iya, ada satu kasus B1525 di Batam spesimen dari Februari ya, dari pelaku perjalanan ya, PMI dari Malaysia," kata Nadia dilansir CNN Indonesia, Kamis (15/4/2021).

Melansir Channel News Asia, varian B.1.525 lebih dapat menular. Sebab, varian itu memiliki mutasi lonjakan protein E484K dan rangkaian penghapusan protein serupa yang terlihat pada varian virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris, yang dikenal B.1.1.7.

Varian B.1.1.7 yang telah terdeteksi di Indonesia lebih menular dan mematikan dari versi khas virus yang menyebabkan Covid-19, yakni virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China. Persentasenya berkisar 30 sampai 70 persen.

Otoritas kesehatan di Inggris dan negara lain mengatakan mutasi E484K berpotensi mengurangi efektivitas vaksin. Melansir BMJ, E484K disebut escape mutation karena membantu virus melewati pertahanan kekebalan tubuh.

Varian baru dengan E484K secara substansial meningkatkan jumlah antibodi serum yang diperlukan untuk mencegah infeksi sel. Varian baru yang lebih mudah ditularkan membuat kombinasi virus yang menyebar lebih cepat serta meningkatkan kemampuan menghindari kekebalan.

Melansir Cov Lineages, varian B.1.525 pertama kali dilaporkan oleh Inggris pada 15 Desember 2020. Lima hari kemudian, Nigeria juga mengaku menemukan varian itu. Saat ini, suda ada 24 negara, termasuk Malaysia yang melaporkan mendeteksi varian itu.

Menurut The Scientist, varian B.1.525 dinilai memiliki kemiripan dengan varian B.1.1.7, Afrika Selatan (B.1.351), dan Brasil (B.1.1.28/ P1). Sebab, varian B.1.525 memiliki mutasi pada lonjakan protein yang disebut E484K.

Virus corona varian B1525 yang diteliti peneliti dari University of Edinburgh Inggris mencermati genom di 10 negara termasuk Denmark, Amerika Serikat, Australia, dengan 32 kasus ditemukan di Inggris.

B1525 punya kemiripan genom dengan varian B117 dan mengandung beberapa mutasi yang dikhawatirkan peneliti, termasuk mutasi E484K pada protein yang ditemukan di permukaan virus yang berperan penting untuk penetrasi ke dalam sel.

Mutasi E484K merupakan varian virus corona yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil. Mutasi ini dinilai berbahaya sebab membantu virus menghindari antibodi dan diketahui memberi tingkat resistensi terhadap beberapa vaksin.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews