Banjir Bandang NTT: Korban Bertambah, Akses Bantuan Terputus

Banjir Bandang NTT: Korban Bertambah, Akses Bantuan Terputus

Kondisi salah satu wilayah di Kabupaten Flores Timur pasca-banjir bandang. (Foto: BPBD Flores Timur)

Jakarta, Batamnews - Korban tewas dalam banjir bandang yang melanda sejumlah kawasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.

Hingga Senin (5/4/2021) siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sudah ada 68 orang meninggal dunia.

"Data meninggal dunia masih dalam proses pendataan dan masih dinamis, yang kami himpun dari semua wilayah terdampak ada 68 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dilansir Suara.com---jaringan Batamnews, Senin (5/4/2021).

Dia merinci korban meninggal dunia terbanyak di Kabupaten Flores Timur sebanyak 44 jiwa, lalu Kabupaten Lembata 11 jiwa, 11 jiwa di Kabupaten Alor, dan 2 jiwa di Kabupaten Ende.

"Ini masih dinamis, masih ada orang yang masih hilang sekitar 70 orang (26 di Flores Timur, 16 di Lembata, dan 28 di Alor)," sambungnya.

Selain itu, tercatat ada 15 orang luka-luka dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.

BNPB mencatat banjir yang diakibatkan siklon tropis Seroja ini sudah menggenangi 10 kabupaten dan 1 kota di NTT yang merupakan provinsi kepulauan.

Baca: Banjir Bandang Terjang NTT, 11 Warga Lembata Tewas, 16 Orang Hilang

Antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Kemudian kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.

Kepala BNPB Doni Monardo dan rombongan belum bisa menggapai titik bencana, mereka saat ini tengah menempuh jalur darat dari Maumere ke Larantuka, selanjutnya masih akan menuju titik bencana di Pulau Adonara jika kapal memungkinkan untuk menyeberang.

Adapun rincian jenis bantuan yang dikirimkan berupa; makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews