Dermaga Dorak Selatpanjang Diusulkan Jadi Pelabuhan Tol Laut

Dermaga Dorak Selatpanjang Diusulkan Jadi Pelabuhan Tol Laut

Wabup Meranti saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Dorak bersama Sekda dan Kadishub. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Meranti - Pemkab Meranti akhirnya mengusulkan Dermaga Dorak, Kota Selatpanjang sebagai lokasi sandar kapal untuk tol laut.

Seperti diketahui, Kemenhub meminta Pemkab Meranti mengusulkan pelabuhan yang akan dilewati jalur pelayaran tol laut tahun 2022.

Wakil Bupati Meranti, Asmar meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengkaji aspek administrasi dan kelayakan Pelabuhan Dorak.

"Sehingga dapat diusulkan menjadi Pelabuhan Singgah Tol Laut termasuk juga masalah pembebesan lahan," tutur Asmar disela-sela peninjauan di lokasi pelabuhan, Selasa (23/3/2021).

Sekda Meranti, Kamsol menjelaskan, pengusulan tersebut berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Perhubungan, Kemenhub RI, Nomor AL.201/7/11/DA-2021, tentang Permohonan Usulan Pelabuhan Singgah Tol Laut Tahun Anggaran 2022.

"Pengusulan ini dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaran Pelayanan Publik untuk angkutan barang dari dan ke daerah tertinggal, terpencil dan terluar. Termasuk juga perbatasan penetapan jaringan trayek oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang transportasi," terangnya.

Jika terealisasi, pelabuhan tersebut akan memperlancar dan mengefisienkan angkutan barang via jalur laut.

Konsep tol laut sendiri pada prinsipnya adalah pelayaran secara rutin dan terjadwal. Mulai dari barat sampai ke timur Indonesia untuk memperkuat jalur pelayaran dan logistik.

Kamsol meyakini, dampak Pelabuhan Tol Laut itu bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Yakni mampu menurunkan biaya logistik dan menekan angka disparitas harga barang sandang pangan di Kepulauan Meranti.

Namun, untuk mewujudkannya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Diantaranya ketersediaan fasilitas dan peralatan dalam mendukung pelayanan serta mengoptimalkan pelabuhan sebagai lokasi transhipment peti kemas, baik domestik maupun internasional.

"Program tol laut ini tak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dari pemerintah daerah. Untuk bersama-sama mensukseskan program tol laut ini," harap Kamsol.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Pemkab Meranti, biaya angkutan barang dengan kapal via tol laut lebih efisien dari pada melalui kapal komersial. Mencapai angka 50 persen.

Hal tersebut disebabkan adanya subsidi atau Publik Service Obligation (PSO) dari Kemenhub untuk angkutan barang di laut melalui program tol laut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews