Waspada, 4 Jenis Makanan Ini Bisa Picu Penyakit Stroke

Waspada, 4 Jenis Makanan Ini Bisa Picu Penyakit Stroke

Ilustrasi garam.

Jakarta - Stroke merupakan salah satu penyakit mematikan yang perlu diwaspadai. Stroke terjadi akibat pasokan darah ke otak yang membawa nutrisi juga oksigen, terhambat disebabkan penyumbatan pembuluh darah. Dampaknya, sel-sel dalam otak jadi tidak bisa berfungsi atau mati.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) melansir, gaya hidup memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan risiko stroke. Kurang gerak, pola makan tidak sehat, obesitas, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok, bisa sebabkan stroke.

Menyadur dari Healthline, di bawah ini akan dibahas mengenai jenis makanan apa saja yang mesti kamu waspadai karena bisa memicu penyakit stroke. Yuk, kenali!

1. Garam atau natrium

Tanpa ditambahkan garam, makanan mahal sekalipun akan berasa tawar. Meski begitu, hindari konsumsi garam berlebihan karena kadar garam tinggi, terutama kandungan natrium di dalamnya sudah terbukti bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, salah satu faktor pemicu penyakit jantung dan stroke.

Pada garam meja atau garam dapur yang sering kita gunakan, terkandung sekitar 40 persen natrium. Dan American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan natrium per hari tidak lebih dari 2.300 miligram atau sekitar 1 sendok teh garam.

Masalahnya, natrium ini justru lebih banyak ditemukan pada jenis makanan kemasan atau olahan. Sebagai contoh, produk roti, pizza, sandwich, daging olahan seperti sosis atau bakso, atau mi instan. Itulah sebabnya, jangan mengonsumsi makanan tersebut sering-sering supaya bisa terhindar dari risiko stroke dan penyakit berbahaya lain.

2. Acar

Agar sayuran lebih tahan lama, salah satu caranya dengan dibuat jadi acar. Sayangnya, untuk mengawetkan makanan, dibutuhkan bahan pengawet, garam contohnya. Hal itu bertujuan untuk menghambat proses kerusakan makanan sehingga menambah umur simpan.

Biasanya sayuran ini disimpan dalam larutan yang berisi kadar garam tinggi. Semakin lama sayuran ini disimpan, otomatis garam yang terserap pun jadi semakin banyak. Diketahui, satu buah acar ketimun berukuran kecil, bisa mengandung natrium sebanyak 447 miligram, lho!

3. Gula

Pasti kamu gak menyangka kalau ternyata gula, juga bisa meningkatkan risiko stroke. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tersebut menyimpulkan, setelah mengamati para partisipan wanita penderita tekanan darah tinggi, terbukti bahwa pengurangan konsumsi gula hingga 2,3 sendok teh, bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8,4 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3,7 mmHg.

Berdasarkan rekomendasi AHA, sebaiknya asupan gula per hari tak melebihi 6 sendok teh (25 gram) bagi wanita, dan 9 sendok teh (36 gram) bagi pria. Nah, kira-kira konsumsi gulamu per hari berapa nih?

4. Pangan olahan kaya lemak jenuh dan lemak trans

Lemak trans sering digunakan oleh perusahaan pangan untuk meningkatkan stabilitas dan umur simpan makanan. Hanya saja, lemak trans ini berdasarkan hasil studi, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dan menurunkan tingkat kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Sementara itu, lemak jenuh juga tak kalah bahaya. Bisa meningkatkan level kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Sering mengonsumsi makanan yang kaya akan kedua jenis lemak ini, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Beberapa jenis makanan yang tinggi dengan lemak trans dan lemak jenuh antara lain adalah susu dan krim tinggi lemak, mentega, daging merah (sapi, domba, babi), kulit ayam, serta jenis pangan kemasan (biskuit, saus botol, dan lain-lain).

Gimana, dari jenis makanan di atas, adakah favoritmu? Jangan sering-sering dikonsumsi ya, karena bahaya untuk kesehatanmu. Salah satunya bisa menyebabkan penyakit stroke.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews