Menkes: Produksi 12 Juta Vaksin Sinovac Selesai Pekan ke-3 Februari

Menkes: Produksi 12 Juta Vaksin Sinovac Selesai Pekan ke-3 Februari

Ilustrasi.

Jakarta - BUMN Farmasi Bio Farma tengah memproduksi vaksin corona Sinovac setelah menerima 15 juta bahan baku (bulk) yang diterbangkan dari China. Rencananya, produksi vaksin Sinovac ini akan selesai pada Februari 2021. 

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dari 15 juta bulk akan menghasilkan sekitar 12 juta dosis vaksin. Produksi vaksin ini ditargetkan selesai minggu kedua atau ketiga Februari secara bertahap. 

"Kita akan siap lagi 12 juta [dosis] di minggu ketiga Februari. Dan rencananya kita akan siap lagi sebanyak 15 juta di bulan Maret ya. Jadi itu schedulenya 15 Maret 12 juta, di Februari, dan sekarang kita sudah ada 3 juta di bulan Januari," jelas Budi Gunadi dalam webinar bertajuk 'Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1/2021). 

Sejauh ini, vaksinasi yang telah berjalan terhadap tenaga kesehatan masih menggunakan 3 juta dosis Sinovac yang datang pada kloter pertama (1,2 juta dosis) dan kloter kedua (1,8 juta dosis). 

Nantinya, setelah dosis vaksin ini jadi, proses distribusinya tetap dibantu oleh TNI dan Polri. Termasuk memastikan kebutuhan logistik seperti cold chain tetap tersedia agar vaksin yang dikirim tidak rusak. 

"Kita juga bekerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki rantai logistik dingin antara 2-8 derajat celcius, untuk membantu agar proses pengiriman ini bisa mulus," ucap Budi. 

Sebelumnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyebut 15 juta bulk Sinovac ini akan menghasilkan sekitar 12,5 hingga 13 juta dosis. Angka ini tak jauh berbeda dengan pernyataan Menkes. 

Bambang juga menyerahkan sepenuhnya jadwal vaksinasi kepada Kemenkes, mengingat Presiden Jokowi meminta masyarakat umum divaksinasi pada pertengahan Februari. Target tersebut bergeser dari jadwal awal, yakni April 2021.  

"Program, rencana dan jadwal vaksinasi dihandle oleh Kemkes. Kami akan menyiapkan vaksin yang dibutuhkan sesuai atau mengikuti dengan permintaan dari Kementerian Kesehatan," tutur Bambang,  Kamis (28/1). 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews