Keluarga Tak Sangka Pilot Nam Air Ikut Jadi Korban Sriwijaya Air Jatuh

Keluarga Tak Sangka Pilot Nam Air Ikut Jadi Korban Sriwijaya Air Jatuh

Desi Arikarnila menunjukkan foto adik iparnya, Kapten Didik Gunardi yang menjadi salah satu awak maskapai yang menumpang di Sriwijaya Air SJ182, Minggu (10/1/2021). (Kompas.com)

Jakarta - Seorang pilot Nam Air Capt Didik Gunardi (48) ikut menjadi korban Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Keluarga mengaku sempat tak percaya Didik ternyata menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu.

"Kita dapat kabar dari adik (ipar), kemarin pada pukul 17.00 WIB. Namun, saya tidak percaya, karena adik saya kan pilot Nam Air, bukan Sriwijaya," kata kakak Didik, Inda Gunawan saat ditemui detikcom di rumahnya, Desa Srinahan, Kesesi, Pekalongan, Minggu (10/1/2021).

Inda menyebut seusai magrib dia mendapat kabar dari iparnya, Ari Kartini, jika adiknya itu benar-benar menumpangi pesawat Sriwijaya SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu. Adiknya itu, menurut iparnya Ari, menumpang pesawat tersebut untuk mengambil pesawat di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Istrinya mengabari menangis-menangis bahwa adik saya memang menumpang Sriwijaya tujuan Pontianak guna mengambil pesawat Nam Air di Pontianak," jelasnya.

Inda menyebut adiknya itu merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Hingga saat ini, dia mengaku tak tega menceritakan peristiwa ini kepada ayahnya yang terbaring sakit.

"Sampai saat ini, ayah saya tidak tahu. Kondisinya juga sakit-sakitan, sudah sebulan ini ingin ketemu adik saya. Karena takut menambah parah kondisi ayah, kami ungsikan tadi ke Kota Pekalongan, di tempat adik saya," ungkap dia.

Inda juga menuturkan belakangan ini ayahnya juga kerap menanyakan keberadaan putra bungsunya itu. Namun, selama pandemi Corona ini, Didik yang tinggal di Bekasi itu tidak pulang dan hanya berkomunikasi lewat video call.

"Kemarin saja, menurut ayah saya, Didik sudah pulang ke rumah, tapi kok tidak masuk ke rumahnya, hanya di rumah saya," ujar Inda.

"Itu Didik sudah pulang, kenapa nggak mau masuk," ucap Inda menirukan ayahnya yang mengigau.

Dia pun berharap adiknya bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Rencananya sore ini dia akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti informasi korban Sriwijaya Air SJ182.

"Yang jelas, harapan kami, adik kami bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Tapi, kalau Allah menghendaki lain saya percaya ini rencana Allah yang terbaik," harapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews