Kemendag Pastikan Stok Kedelai Cukup, Kenapa Masih Mahal?

Kemendag Pastikan Stok Kedelai Cukup, Kenapa Masih Mahal?

Pengerajin memilih kedelai untuk diolah menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta - Kementerian Perdagangan memastikan stok kedelai saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan industri tahu dan tempe. Oleh karenanya, tahu dan tempe akan tetap ada di pasaran.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, memang akan ada sedikit penyesuaian harga. Sebab, harga global juga naik yang berdampak ke harga kedelai impor.

"Kementerian Perdagangan terus mendukung industri tahu tempe Indonesia. Dengan penyesuaian harga, diharapkan masyarakat akan tetap dapat mengonsumsi tahu dan tempe yang diproduksi oleh pengrajin," katanya melalui keterangan resmi, Minggu (03/01/2021).

Menurutnya, Kemendag pun telah melakukan koordinasi dengan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dan dipastikan stok tersedia cukup banyak. Dengan demikian, kenaikan harga kedelai menurutnya bukan disebabkan oleh stok yang menipis, melainkan karena kenaikan harga kedelai di tingkat global.

Setidaknya, dari data Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), saat ini para importir selalu menyediakan stok kedelai di gudang importir sekitar 450.000 ton.

"Apabila kebutuhan kedelai untuk para anggota Gakoptindo sebesar 150.000-160.000 ton per bulan, maka stok tersebut seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dua sampai tiga bulan mendatang," jelasnya.

Lanjutnya, pada Desember 2020 harga kedelai dunia tercatat sebesar US$ 12,95 per bushels, naik 9% dari bulan sebelumnya yang tercatat US$ 11,92 per bushels.

Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar 461 US$ per ton, naik 6% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 435 US$ per ton.

"Penyesuaian harga dimaksud secara psikologis diperkirakan akan berdampak pada harga di tingkat importir pada Desember 2020 sampai beberapa bulan mendatang," tandas Suhanto.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews