Aden - Sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 60 lainnya luka-luka setelah serangan di bandara di kota Aden di Yaman, Rabu (30/12/2020).

Tiga ledakan keras dan tembakan terdengar pada Rabu sore saat anggota kabinet Yaman turun. Asap mengepul dari gedung terminal. 

Laporan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh tembakan mortir atau rudal, Batamnews mengutip The Guardian.

Ledakan lain menghantam di dekat Istana Mashiq yang dijaga ketat di kota itu, tempat anggota kabinet dibawa setelah insiden di bandara. Tidak ada laporan langsung tentang cedera atau korban jiwa dari lokasi ledakan kedua.

Gambar dari bandara yang dibagikan di media sosial menunjukkan darah, puing-puing dan pecahan kaca berserakan di dekat gedung bandara dan setidaknya dua mayat, salah satunya hangus, di tanah. 

Dalam gambar lain seorang pria terlihat berusaha membantu orang lain yang bajunya robek.

Serangan itu menandai awal yang suram bagi pemerintah persatuan baru Yaman yang dilantik pekan lalu di Arab Saudi. 

Perombakan tersebut dirancang untuk memperbaiki keretakan berbahaya antara pemerintah yang diakui secara internasional yang dipimpin oleh presiden, Abd Rabbu Mansour Hadi, dan separatis Dewan Transisi Selatan (STC), organisasi yang saat ini bertanggung jawab atas Aden.

Beberapa warga sipil, jurnalis dan pejabat pemerintah diyakini termasuk di antara korban tewas. Komite Palang Merah Internasional mengatakan tiga anggota staf tewas dalam serangan itu. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat.

Kerusakan bandara Aden dapat membuat Yaman hanya memiliki satu bandara yang berfungsi penuh untuk 28 juta orang di negara yang diblokade itu.