Harapan Pelaku Pariwisata Batam usai Sandiaga Uno Jabat Menparekraf

Harapan Pelaku Pariwisata Batam usai Sandiaga Uno Jabat Menparekraf

Edi Sutrisno, Direktur Eksekutif Batam Tourism and Promotion Board.

Batam - Sandiaga Uno dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.

Mantan Wagub DKI Jakarta itu mengemban amanah sangat berat untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari pandemi Covid-19.

Segudang harapan pelaku pariwisata yang terpuruk saat pandemi disematkan ke pundak Sandiaga, termasuk dari Kepulauan Riau.

Edi Sutrisno, Direktur Eksekutif Batam Tourism and Promotion Board menilai penunjukan Sandiaga sebagai Menparekraf bisa menjadi angin segar bagi pariwisata Kepulauan Riau.

"Bang Sandi sangat paham mengenai Kepulauan Riau, pengalamannya memimpin Hipmi sangat memahami Batam secara (ekonomi) makro," kata Edi dalam perbincangan dengan Batamnews, Rabu (23/12/2020).

Dengan keberadaan Sandi memimpin Kemenparekraf, Edi berharap sektor pariwisata Kepri dan Batam bisa bangkit kembali.

Pada saat era Menteri Arief Yahya, pariwisata Kepri merupakan salah satu dari tiga pengembangan prioritas sehingga diberikan perhatian khusus seperti stimulus maupun menggelar program-program besar.

"Kita berharap bang Sandi ada terobosan bisa melebihi era pak Arief Yahya," kata Edi.

Seperti diketahui, lanjutnya, Batam dan Kepri mengembangkan konsep pariwisata perbatasan (border tourism), yang konsepnya tentu berbeda jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Bali, Jakarta maupun daerah lain di Indonesia yang bukan merupakan kawasan perbatasan.

Konsep border tourism ini lebih terfokus pada pola jangka pendek (short term), dimana wisatawan lebih banyak tinggal secara singkat sehingga kunjungan akan penuh pada akhir pekan.

"Tapi meski tidak long stay, tapi ini berulang-ulang sehingga jumlahnya menjadi besar," ujar Edi.

Kemudian, Kepri harus masuk dalam rencana jangka menengah dan jangka panjang Kemenparekraf. Artinya, harus diberi stimulus yang lebih besar.

Edi mencontohkan, terkhusus bagi event-event besar Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) harus bisa ditarik ke Batam dan Kepulauan Riau.

Tujuannya agar wisatawan domestik berkunjung ke Kepri sehingga mendorong daerah dijadikan sebagai pusat MICE.

"Jadi mereka berkonferensi, rakernas dan meeting di Batam," kata dia.

Harapan selanjutnya, Kemenparekraf bisa mendongkrak travel corridor arrangment/TCA atau pengaturan koridor perjalanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi pebisnis saja, agar juga bisa dinikmati bagi kalangan wisatawan secara umum namun tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
 
"Ini perjuangan besar yang harus dijalani bang Sandi untuk melobi Singapura dan Malaysia agar membuka diri untuk wisatawan umum atau pelancong," ujarnya.

Batam sendiri menurut Edi memiliki destinasi wisata yang sudah terklaster dan aman untuk dikunjungi, contohnya Nongsa.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews