BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pencemaran udara di Kota Batam siang tadi menjadi yang terburuk selama serangan kabut asap kiriman dari Pulau Sumatera. Data Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) mencapai angka 230 pada siang hari.

Pantauan batamnews.co.id, siang tadi, kabut asap memang sangat parah. Kabut tebal sempat menyelimuti Batam sangat tebal.

Namun kabut tebal itu berlangsung hanya beberapa jam. Pada sore hari, kabut asap kembali menipis.

Level ISPU 230 itu termasuk kategori Sangat Tidak Sehat, ini level tertinggi di bulan September. Kiriman kabut asap tidak hanya dari Pulau Sumatera, kabut asap dari Kalimantan pun sudah terbawa angin dan ikut menyelimuti Pulau Batam.

Sebelum hujan melanda Kota Batam siang tadi, level kabut asap masih 67, siang setelah hujan, level kabut asap sudah naik menjadi 120, dan sekitar pukul 14.30 WIB, level kabut asap meningkat sampai level 230 yang berkategorikan sangat tidak sehat, juga membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Kepala Bapedal Kota Bata Dendi Purnomo

Saat batamnews.co.id menjumpai Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam, Dendi Purnomo mengatakan, kalau pagi tadi kabut asap sudah di level 67, siang setelah hujan yang cukup lebat, kabut asap naik ke level 120.

“Sekarang sudah naik lagi, data dari ISPU menjadi 230, kategori sangat tidak sehat, tapi kemungkinan masih fluktuatif kondisi asap ini," kata Dendi, Selasa (22/9/2015).

Bapak murah senyum itu juga menambahkan, ini dikarenakan arus angin yang bertiup dari Selatan dan Utara, kiriman kabut Asap juga tidak hanya dari Sumatera, asap dari Kalimantan juga mengarah ke ke sini.

"Kondisi sore ini sekitar pukul 16.30 WIB, ISPU sudah menurun ke angka 130, berarti angka 230, angka tertinggi di bulan September," Dendi Purnomo.

Untuk itu, Dendi Purnomo menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas pada sore-malam hari, memakai masker jika keluar rumah, tidak membakar sampah yang mana akan menambah intensitas asap.

[cj1]