Mayat Mr X yang Dibuang di TPA Punggur Diduga Dibunuh dan Dicekik Selang

Mayat Mr X yang Dibuang di TPA Punggur Diduga Dibunuh dan Dicekik Selang

Polisi kembali melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat diduga dibunuh di TPA Punggur, Kamis (5/11/2020) sore. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Polisi menemukan sejumlah fakta baru usai meninjau lokasi penemuan mayat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kamis (5/11/2020) sore.

Direskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto beserta Wadirkrimum Polda Kepri AKBP Ruslan Abdul Rasyid turun langsung meninjau lokasi penemuan mayat laki-laki tanpa identitas tersebut.

Baca juga: Mayat Tangan Terikat di Tumpukan Sampah TPA Punggur, Polisi Duga Dibunuh 4 Orang

Arie menjelaskan dalam kasus ini, jarak waktu pembunuhan dengan saat ditemukan mayat pria tersebut tidak jauh.

“Mayat pun pada saat ditemukan masih kelihatan segar, masih belum lama meninggalnya. Mayat ditemukan sekitar pukul 10.30 Wib, kemungkinan pada pukul 02.00 atau 03.00 Wib dibunuhnya,” kata Arie.

Arie juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah mengumpulkan keterangan beberapa saksi yang diantaranya adalah saksi kunci.

“Dari situ sudah sedikit memberi gambaran supaya bisa terkuak atau teridentifikasi, baik korban ataupun pelaku yang diduga dilakukan lebih dari 4 orang,” ungkap Arie.

Dugaan pelaku yang lebih dari 4 orang ini dijelaskan oleh Arie, karena melihat dari adanya bekas luka maupun kondisi mayat saat ditemukan. Yaitu seperti tangan diikat dan di leher ditemukan selang minyak berukuran kecil untuk mencekik korban.

Baca juga: Identitas Mayat Tangan Terikat di TPA Punggur Belum Terkuak

Sedangkan untuk supir truk sampah, Arie mengaku sudah selesai dimintai keterangan.

“Jadi kami sudah menemukan dugaan tempat dibuang, waktu perkiraan sampai dibuangnya mayat. Mudah-mudahan dengan ini dan keterangan saksi, alat bukti yang mengarah ke beberapa pelaku, akan terungkap,” ucap Arie.

Untuk identitas, Arie mengaku masih belum menemukan identitas pria tersebut. “Untuk identitas kami mengidentifikasi dengan alat yang kami punya, karena secara sistem data kependudukan, korban belum terdata,” kata Arie.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews