RI Bakal Punya Alat Deteksi Corona Lewat Embusan Napas

RI Bakal Punya Alat Deteksi Corona Lewat Embusan Napas

Alat deteksi dini Covid-19 ciptaan UGM bernama GeNose. (Foto:Dok. ugm.ac.id)

Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyebut saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang melakukan uji klinis alat pendeteksi Covid-19 menggunakan embusan napas.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan pendeteksi karya anak bangsa ini bernama GeNose.

"Dari UGM ini ada GeNose apakah dia terinfeksi itu bisa dilihat dari hembusan napas. Nanti dianalisa menggunakan mesin berbasis Artificial Inteligence (AI) dalam waktu kurang dari dua menit bisa tahu ini orang Covid atau tidak," kata dia.

Bambang menjelaskan saat ini GeNose sudah melakukan uji klinis tahap 1 dengan 97% tingkat akurasinya. Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR.

Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

Sebelumnya peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, memaparkan GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas melalui embusan napas ke dalam kantong khusus.

Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).

GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97%. Setelah melalui uji klinis tahap pertama, saat ini GeNose tengah memasuki uji klinis tahap kedua.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews