BP Batam Membuka Ruang dan Saran Dalam Membangun IPAL Modern

BP Batam Membuka Ruang dan Saran Dalam Membangun IPAL Modern

BP Batam akan membangun IPAL modern bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan (Foto:Ist/Batamnews)

Batam - Ketersediaan air bersih yang dimiliki Kota Batam, Kepulauan Riau, sangat terbatas. Hal ini seiring dengan jumlah penduduk di Batam yang terus meningkat serta tingginya konsumsi air di Batam mencapai 200 liter per orang perhari.

Melihat tingginya kebutuhan air bersih di Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menggesa pengerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL merupakan struktur pengolahan limbah domestik yang akan memisahkan antara limbah Biologis dan Kimia.

Proyek ini diharapkan mampu mengatasi ketersediaan air bersih di Batam dengan mengolah limbah domestik menjadi air siap pakai.

Proyek ini kini tengah di hadirkan BP Batam di Kota Batam, bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan PT. Hansol, untuk meningkatkan pengolahan limbah di Batam serta melindungi sumber air bersih dari Polusi Air pemukiman

Dalam pengerjaan proyek IPAL ini, BP Batam juga membuka ruang dan saran bagi masyarakat untuk terus mewujudkan pembangunan IPAL Modern.

Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana mengatakan, saat ini BP Batam juga telah mengembangkan teknologi dalam pengolahan limbah domestik tersebut.

Limbah Domestik dari pemukiman warga yang telah terpasang sambungan pipa akan diolah di Waste Water Treatment Plan (WWTP) Bengkong Sadai yang menghasilkan air baku yang jernih, tidak berbau, dan bersih dari bakteri.

"Untuk penguraian limbah di Waste Water Treatment Plan Bengkong Sadai telah menggunakan teknologi bakteri. Sedangkan limbah yang diolah akan melalui treatment deodorize untuk menghilangkan bau," kata Iyus.

Kapasitas air yang dihasilkan sebanyak 230 liter perdetik tersebut akan dialirkan ke dua waduk yang ada di Batam yaitu Waduk Baloi dan Duriangkang. Dengan air daur ulang dari hasil olahan limbah domestik tersebut diharapkan mampu menjad alternatif ketersediaan air baku di Batam.

Pengolahan Limbah domestik ini juga akan menghasilkan pupuk organik 18 meter kubik yang akan diberikan gratis ke masyarakat untuk pengolahan taman.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews