5 Menteri Lepas Ekspor Olahan Kelapa dari Bintan ke Eropa

5 Menteri Lepas Ekspor Olahan Kelapa dari Bintan ke Eropa

Foto: Ary/Batamnews

Bintan - Ekspor hasil olahan kelapa produksi PT Bionesia Organic Foods, Bintan ke Eropa dilepas secara simbolik oleh lima orang menteri, Sabtu (26/9/2020). Kegiatan dilakukan di Pelabuhan Bandar Seri Udana Lobam, Kabupaten Bintan.

Salah satu produk yang diekspor adalah tepung kelapa sebanyak 108 ton dengan nilai ekonomis Rp 1.178.658.000.

Menteri yang lakukan pelepasan yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Supramanto.

Airlangga mengapresiasi apa yang dilakukan PT Bionesia Organic Foods ini.

BOF awalnya ditargetkan mengekspor komoditas olahan senilai 10 juta US Dolar, namun menjadi 20 juta US Dolar dengan investasi 25 juta US Dolar, dan tentunya mempekerjakan banyak tenaga pekerja.

"Produk yang dibuat 100 persen dari Indonesia kontennya dan kelapa dengan nilai tambah tinggi," ujar Airlangga.

Ekspor PT Bionesia Organic Foods ini diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah, mengingat potensi SDA komuditas kelapa Indonesia yang melimpah.

"Apalagi minyak kelapa itu juga menjadi bagian yang selalu dikampanyekan Pak Mentan yaitu salah satu yang sehat untuk meningkatkan imunitas yaitu dari Minyak Ico. Walaupun dalam situasi pandemi covid-19 imunnya meningkat terus," katanya.

 

Gerakan Tiga Kali Ekspor

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk percepatan peningkatan ekspor produk pertanian, Kementerian Pertanian telah mencanangkan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

"Untuk mewujudkan peningkatan ekspor tersebut, beberapa upaya telah dilakukan antara lain peningkatan produktivitas dan produksi komoditas strategis seperti kopi, kakao, kelapa, karet, manggis, nanas, dan komoditas lainnya,".

"Kemudian peningkatan nilai tambah dan daya saing, peningkatan pembiayaan utamanya melalui KUR dan investasi, membuka dan meningkatkan market intelligent, dan memfasilitasi petani dan eksportir milenial," katanya.

Pada periode Januari-Agustus 2020, BPS mencatat ekspor pertanian mencapai Rp 258 triliun meningkat 8,82% dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 225,5 triliun.

Komoditas ekspor yang berkontribusi dominan adalah komoditas perkebunan antara lain sawit, karet, kopi, kelapa, dll. Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian, pada Agustus 2020, nilai ekspor perkebunan tercatat Rp 25,79 triliun.

Sementara itu, komoditas-komoditas ekspor baru pertanian memberikan peningkatan ekspor pertanian dan devisa negara yang cukup besar. Komoditas tersebut antara lain adalah porang, sarang burung walet, dan daun ketapang.

"Kementerian Pertanian, melalui Badan Karantina Pertanian sebagai instrumen strategis dalam ekspor produk pertanian bertanggung jawab dalam pemberian Sertifikat Karantina (sertifikat sanitary dan phytosanitary) produk-produk pertanian sesuai dengan perjanjian di WTO," jelasnya.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian terus memberikan fasilitasi dan mendorong akselerasi ekspor pertanian dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.

Seperti Kabupaten Bintan adalah salah satu lokasi ekspor komoditas pertanian strategis. Pada 2019, ekspor karet dari Bintan mencapai 12 ribu ton, senilai Rp 210,7 miliar, Negara tujuan ekspor karet tersebut antara lain China, USA, UEA, Italia, Pakistan, Iran, Malaysia, Singapura, Srilanka, Mesir, dan Turki.

 

Sementara itu, pada 2019, ekspor arang dari Bintan mencapai 472 ton senilai Rp 3,24 Milyar dengan negara tujuan Malaysia. Ekspor babi potong, tahun 2019 dengan jumlah 304,569 ekor senilai Rp 3.24 Milyar dengan tujuan Singapura.

Pada Januari hingga 26 September 2020 ekspor karet dari Bintan mencapai 16 ribu ton senilai Rp 313,79 Milyar dengan tujuan ekspor China, USA, UEA, Italia, Pakistan, Iran, Malaysia, Singapura, Srilanka, Mesir, dan Turki.

Sementara itu, pada periode yang sama ekspor arang mencapai 242 ribu ton senilai 1.69 Milyar dengan tujuan ekspor Malaysia. Selain itu ekspor produk olahan memiliki potensi yang cukup besar, diantaranya adalah santan, tepung dan dan arang tempurung kelapa dan ekspornya mencapai 263 ribu ton senilai Rp 6,10 Milyar dengan tujuan Jerman.

Ekspor babi potong sejumlah 244.718 ekor senilai Rp 789, 8 milliar tujuan Singapura. Pada Januari-26 September 2020, ekspor komoditi karet, olahan kelapa dan babi potong dari Bintan meningkat 46,65% dibanding periode yang sama 2019.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh eksportir, khususnya yang melakukan ekspor pada hari ini. Komitmen dan kerja keras eksportir pada khususnya dan pelaku usaha pertanian pada umumnya sangat saya harapkan untuk mewujuidkan kinerja ekspor yang lebih baik," ucapnya.

Kerja keras petani, penyuluh dan pelaku usaha pertanian swasta dan BUMN serta pelaku usaha terkait lainnya, menjadikan PDB sektor pertanian pada triwulan kedua 2020 tumbuh 16,24%, tertinggi dibanding sektor lainnya. Dalam pertanian sempit, PDB bahkan tumbuh 22,13% di mana tanaman pangan berkontribusi 34,77%; perkebunan 23,46% dan hortikultura 21,75%.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews