Begini Strategi Pemko Tanjungpinang Salurkan Bantuan BLT

Begini Strategi Pemko Tanjungpinang Salurkan Bantuan BLT

Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma menyerahkan secara simbolis BLT Rp 600 ribu untuk warga.

Tanjungpinang - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap berbagai sektor ekonomi di Kota Tanjungpinang, Tanjungpinang. Setidaknya, semenjak wabah ini merebak ratusan perusahaan dan UMKM di Tanjungpinang berhenti beroperasi. 

Terhentinya roda perekonomian itu, menimbulkan persoalan terhadap pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Menjawab persoalan itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang mengambil terobosan program bantuan, mulai sembako gratis hingga bantuan uang tunai.

Plt Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menjelaskan, penerima BLT kurang mampu dan bagi terdampak Covid-19 ini ada sebanyak 31.220 orang dengan total anggaran Rp 18,732 miliar.

"Tentunya bantuan ini harus disyukuri, setidaknya dapat membantu di tengah pandemi Covid-19," kata Rahma. 

Menurut Rahma, bahwa ini waktu yang tepat Pemko Tanjungpinang menyalurkan bantuan untuk warga. Meskipun kata Rahma, beberapa waktu lalu ada desakan berbagai pihak.

"Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Tanjungpinang meningkat di bandingkan bulan Mei sebelumnya. Bulan ini saja mencapai 132 kasus," ucapnya.

Rahma berpesan agar masyarakat yang akan mengambil BLT jangan khawatir dan berdesak-desakan, sebab Jadwal pengambilan BLT sudah ditetapkan sesuai kelurahan masing-masing.

"Mekanisme pengambilan BLT sudah diatur PT Pos, kami berharap jangan berdesak-desakan," ujarnya.

Sementara itu, Kata Rahma, bagi masyarakat Tanjungpinang yang tidak masuk saat pendataan atau tidak menerima BLT Pemko Tanjungpinang dapat menyampaikan ke RT dan RW setempat.

"Saya sebagai Plt Wali Kota Tanjungpinang, bila mana yang bersangkutan itu berhak menerima dan memenuhi persyaratan nanti diakomodir di penambahan," kata Rahma.

Rahma menyebutkan, pemberlakuan penambahan baru ini sama dengan penerimaan sebelumnya, dimana dilakukan verifikasi secara berjenjang mulai dari tingkat RT, RW hingga sampai ke kecamatan.

"Dalam pendataan ini, bila tertinggal anggap lah 3 sampai 4 persen, sebagai manusia tentunya kita tak luput dari kekurangan dan kesalahan, dan kesalahan ini mudah-mudahan dapat diatasi," jelasnya.

Rahma melanjutkan, pihaknya akan memasukkan data penerima BLT ini didalam SK tambahan, tentunya masyarakat yang menerima BLT itu memenuhi persyaratan dan kriteria atau yang kurang mampu.

"Verifikasi penerima BLT beberapa kali di lakukan, namun kan situasi saat ini dinamis, nanti saya akan masukkan ke dalam SK penambahan," tegasnya.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews