Moeldoko Takjub dengan Keindahan Pulau Katang di Lingga

Moeldoko Takjub dengan Keindahan Pulau Katang di Lingga

Resort di Pulau Katang yang saat ini sudah terbangun (Foto:ist)

Lingga - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengunjungi Pulau Katang, Desa Benan, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Minggu (9/8/2020) lalu.

Kedatangan mantan Panglima TNI itu dalam rangka peninjauan lokasi pembangunan infrastruktur pariwisata Pulau Katang yang dikembangkan oleh PT. Angkasa Wijaya Group (AWG).

"Saya senang sekali setelah melihat progresnya. Artinya, PT AWG betul-betul memiliki komitmen investasi yang serius di Pulau Katang ini," kata Moeldoko.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lingga setahun lalu, Moeldoko juga sempat menyaksikan penandatanganan komitmen investasi PT AWG dengan Pemkab Lingga.

Ia pun mengaku takjub melihat keindahan alam yang sangat memukau di Pulau Katang. Ia berharap, daerah ini dapat berkembang dan menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan ke Negeri Bunda Tanah Melayu.

Moeldoko bersantai di Pantai Pulau Katang (Foto:ist)

"Pembangunan infrastruktur pariwisata berbasis alam seperti yang dikembangkan oleh AWG ini, patut jadi referensi bagi daerah-daerah lainnya," ucap Moeldoko.

Sementara itu, Bupati Lingga Alias Wello yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan, kunjungan singkat Kepala Staf Kepresidenan tersebut hanya untuk melihat secara langsung perkembangan investasi di Kabupaten Lingga.

Kebetulan, dalam rangkaian acara peringatan hari jadi Kabupaten Lingga ke-16 tahun 2019 lalu, Moeldoko hadir membuka acara temu bisnis internasional bersama sejumlah investor dalam dan luar negeri.

"Pak Moeldoko meninjau sejauh mana komitmen investasi yang sudah ditandatangani oleh PT AWG. Waktu itu, pak Moeldoko ikut menyaksikan penandatanganan komitmen investasi antara pihak PT AWG dengan Pemkab Lingga," kata Alias Wello.

Sebagaimana diketahui, nilai investasi yang digelontorkan PT AWG untuk membangun infrastruktur pariwisata di atas pulau seluas 78,58 hektar (Ha) itu, diperkirakan mencapai Rp 600 miliar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews