Obat Cacing Dinilai Lebih Manjur Dibanding Remdesivir untuk Pasien Corona

Obat Cacing Dinilai Lebih Manjur Dibanding Remdesivir untuk Pasien Corona

Ilustrasi

Jakarta - Sebuah perusahaan startup di bidang bioteknologi, ANA Therapeutics, mengumumkan telah mendapatkan izin dari Food and Drug Administration (FDA) untuk melakukan uji klinis obat cacing pita niclosamide pada pasien Covid-19.

Langkah tersebut menjadikan perusahaan yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat ini jadi perusahaan AS pertama yang menjalankan uji klinis niklosamid untuk mengatasi Covid-19.

Niclosamide merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi, membunuh cacing pita, serta anti-inflamasi. Perusahaan tersebut telah melewati penelitian praklinis, dan hasilnya obat itu bisa menghentikan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, bereplikasi.

Bahkan setelah dilakukan penelitian, obat niclosamide ini diklaim menunjukkan potensi yang lebih besar untuk menghentikan virus Corona, dibandingkan dengan remdesivir.

"ANA Therapeutics percaya niklosamid ini memiliki potensi kuat untuk menghentikan replikasi virus, dan mengurangi gejala pada pasien yang menderita Covid-19," tulis pejabat perusahaan tersebut yang dikutip dari Fox News, Jumat (7/8/2020).

Untuk melakukan uji klinis, mereka berupaya mendaftarkan 400 pasien Covid-19 di Amerika Serikat, khususnya di negara-negara bagian yang mengalami lonjakan kasus. Namun, sampai 4 Agustus 2020 lalu, belum ada pasien yang mendaftarkan dirinya.

Salah satu pendiri dan CEO ANA Therapeutics, Akash Bakshi, menjelaskan antivirus yang aman dan efektif sangat diperlukan untuk mengobati Covid-19 dan perawatan akan terus diperlukan, bahkan jika vaksin dikembangkan.

"Dan mengantisipasi bahwa niclosamide ini mungkin terbukti efektif untuk melawan Covid-19, kami sudah membuat rencana agar obat ini bisa didapatkan oleh semua orang," kata Bakshi.

Uji klinis ini berfungsi untuk mengevaluasi keamanan dan kemampuan niclosamide untuk meningkatkan kondisi pasien Covid-19. Dan mereka akan fokus pada pasien Covid-19 yang kondisinya tidak terlalu parah dan tanpa ventilator. Para pasien tersebut nantinya akan diberikan obat selama 7 hari, dan dipantau selama 60 hari.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews