Resesi Ekonomi Hantam Korea Selatan, Terburuk Sejak 1963

Resesi Ekonomi Hantam Korea Selatan, Terburuk Sejak 1963

Ilustrasi.

Seoul - Perekonomian Korea Selatan jatuh ke jurang resesi pada kuartal kedua 2020. Pandemi Corona menjadi pemicu resesi ini.

Negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu mengalami kemunduran setelah kebijakan lockdown melumpuhkan aktivitas produksi dan berimbas pada kehancuran ekspor.

Ekonomi Korea menyusut dengan penyesuaian musiman 3,3 persen pada kuartal Juni dari tiga bulan sebelumnya, menurut Bank of Korea pada Kamis (23 Juli). 

Penurunan ekonomi itu merupakan kontraksi paling tajam sejak kuartal pertama 1998 dan lebih curam daripada kontraksi 2,3 persen yang terlihat dalam jajak pendapat Reuters.

"Sementara pengeluaran konsumen harus secara bertahap pulih, ancaman dari virus tidak mungkin memudar sepenuhnya dan beberapa pembatasan sosial mungkin harus tetap dilakukan," kata Ekonom Capital Economics Asia Alex Holmes, dikutip Batamnews dari Channel News Asia.

"Sementara itu, permintaan global hanya akan pulih perlahan yang akan membebani pemulihan ekspor," imbuh dia.

Produk domestik bruto turun 2,9 persen dari tahun ke tahun, penurunan terbesar sejak kuartal keempat tahun 1998 dan juga lebih buruk dari penurunan 2 persen yang terlihat dalam jajak pendapat.

Ekspor, yang menyumbang hampir 40 persen dari ekonomi, adalah hambatan terbesar pada pertumbuhan, turun 16,6 persen pada kuartal menandai masa terburuk sejak 1963.

Investasi konstruksi turun 1,3 persen dari kuartal ke kuartal, sementara investasi modal turun 2,9 persen. Output dari sektor manufaktur dan jasa masing-masing turun 9 persen dan 1,1 persen.

Satu anugrah menyelamatkan adalah kenaikan 1,4 persen dalam konsumsi swasta dari tiga bulan sebelumnya, berkat pemberian uang tunai pemerintah yang mendorong pengeluaran untuk restoran, pakaian, dan kegiatan rekreasi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews