Awas! 8 Penyakit Ini Bisa Terjadi Akibat Kabut Asap

Awas! 8 Penyakit Ini Bisa Terjadi Akibat Kabut Asap

Sejumlah siswi pergi sekolah saat kabut asap tebal. (foto: ist/harianterbit)

BATAMNEWS.CO.ID - Asap kebakaran hutan atau kabut asap bisa berakibat buruk untuk kesehatan. Penyakit yang bisa muncul mulai dari dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), iritasi kulit, hingga semakin memburuknya kondisi kesehatan terutama bagi penderita penyakit jantung.

Menurut Tjandra Yoga Aditama, dokter spesialis pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi Fakultas Kedokteran UI, mereka yang memiliki gangguan paru-paru, jantung, lansia dan anak-anak, bahkan perlu lebih waspada karena lebih rentan mengalami masalah kesehatan ini dibandingkan yang lain.

"Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak," ujar Tjandra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (6/9/2015).
 
"Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. ISPA jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agen) dan buruknya lingkungan," ungkap dia.
 
Tjandra menuturkan, asap bisa memperburuk kondisi mereka yang memiliki asma dan penyakit paru-paru kronis lain seperti bronkitis. "Kabut asap akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas," jelas Tjandra.

Tak hanya itu, masyarakat yang terpapar asap juga perlu waspada pada kesehatan pencernaannya. Sebab, bahan polutan dalam asap bisa mencemari air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

"Kalau kemudian air dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya," pungkas Kepala Badan Penelitian dan Pengembngan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan itu.

Untuk melindungi diri dari risiko gangguan kesehatan akibat kabut asap, Tjandra menganjurkan agar kita mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Kalaupun terpaksa pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker.

Minum air putih lebih banyak dan lebih sering. Usahakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah atau sekolah atau kantor dan ruang tertutup lainnya.

Ada delapan gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat kabut asap. Yakni:

1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.

2. Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain. Seperti bronkitis kronik, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).

3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.

4. Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan

5. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang. Sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

6. Secara umum berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.

7. Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi, kemungkinan juga dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama  karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dan lain-lain penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

(ind/berbagai sumber)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews