Bakal Serap Banyak Tenaga Kerja, 2 Wilayah KEK Batam Tunggu SK Presiden

Bakal Serap Banyak Tenaga Kerja, 2 Wilayah KEK Batam Tunggu SK Presiden

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat konferensi pers di gedung marketing BP Batam. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam - Dua lokasi di Batam sudah disepakati Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Nongsa Digital Park (NDP) dan Maintenence Repair Overhaul (MRO) Batam Aeri Technic (BAT).

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi menyampaikan kesepakatan ini dari hasil rapat bersama Menko Perekonomian, Kepala BKPM, Dirjen Bea Cukai, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan dan Direktur Lion Grup.

“Dua kawasan itu sudah diusulkan, dan telah disepakati bersama, ini yang kita tunggu-tunggu,” ujar Rudi di Gedung Marketing BP Batam, Jumat (10/7/2020).

Dua lokasi tersebut kata Rudi sudah memenuhi kriteria menjadi KEK, salah satunya mengenai lahan sudah clear. Dengan begitu dalam satu atau bulan kedepan administrasi diperkirakan selesai. “Pokoknya kita bantu sepenuhnya,” kata dia.

Untuk KEK NDP, Rudi menyebutkan, kawasan tersebut memiliki luas lahan sebesar 166,45 hektar dengan total investasi mencapai Rp 16 triliun. Dan penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 16.500 orang sampai dengan tahun 2030. “Saat ini tenaga kerja yang baru terserap ada 1.395 orang,” katanya.

Dalam kawasan tersebut ada beberapa investor yaitu PT Kinema untuk IT Apple, dan calon investor data center PT Nexus serta ada D-town Commercial Centre.  “Sementara itu untuk infrastruktur kawasan sudah terbangun,” jelas Rudi.

Kemudian untuk KEK MRO Batam Aero Technic memiliki luas lahan sebesar 30 hektare, dengan nilai investasi mencapai Rp 6,2 triliun. Kegiatan utamanya yaitu Industri MRO. “Bisa menyerap tenaga kerja 9.976 orang,” katanya.

Menurut Rudi, industri MRI ini diperkirakan mulai bergerak pada Januari atau Februari setelah proses pembangunan, maka Batam bisa menjadi pusat perbaikan pesawat.

“Peluang baru bagi anak-anak kita dalam industri ini nantinya,“ ucapnya.

Terkait dua lokasi yang telah menjadi KEK, pihaknya berkomitmen akan mendukung penuh. Baik secara infrastruktur maupun perizinan. “Jalan menuju bandara nanti kita buka, supaya investor tidak ragu,” kata dia.

Nantinya KEK ini akan dibuat sistem yang mengontrol jalan masuk barang. Serta ada aplikasi yang terhubung diantara Bea Cukai dengan pihak pengelola kawasan.

“Tinggal on ke sini (BP Batam), izin keluar tinggal dikontrol, KEK tak perlu izin, tak ada pemeriksaan, melalui komputer saja,” katanya.

Setelah disepakati bersama-sama, mengenai dua kawasan tersebut, langkah selanjutnya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) dari Presiden RI. Dalam SK tersebut nanti akan disebutkan keistimewaan dari KEK tersebut.

“Nanti setelah SK keluar akan diketahui keistimewaan dimiliki, supaya lebih jelas, ada wujud nyatanya, kalau sekarang saya bilang, nanti beda dengan SK, kan tidak baik,” kata Rudi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews