Kisah Sara Pajira, Pelantun `Lathi` yang Pernah Dibully hingga Diremehkan

Kisah Sara Pajira, Pelantun `Lathi` yang Pernah Dibully hingga Diremehkan

Sara Fajira sempat jadi korban bullyan hingga mendapat tudingan miring pada masa lalunya.*/ Instagram.com/@sarafajira

Jakarta - Sara Pajira sukses mencuri perhatian lewat lagu 'Lathi', lagu yang dibawakannya hasil kolaborasi dengan Weird Genius. Berkat lagu ini pula, nama Sara Pajira mulai dikenal banyak orang dan sempat viral.

Namun, sebelum mencapai kesuksesannya, hingga video klip musiknya trending di paltform video Youtube, ternyata Sara Fajira pernah mengalami masa sulit jauh sebelum lagu 'Lathi' mencuat.

Hal itu diungkapkan Sara Fajira saat menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Selasa (22/6/2020) lalu. Sara Fajira menceritakan, dirinya pernah merasakan bully-an saat duduk di bangku SD, hingga ia dijauhi teman sekelasnya.

"Aku dulu waktu SD memang di-bully. Di-bully sama sekelas, teman-teman cewek semuanya, gara-gara aku dekat sama satu cowok. I mean, we were just friends, but mereka kayak nggak suka gitu kalau aku dekat sama laki-laki ini. Maybe karena laki-laki ini favorit buat mereka, ya," ujar Sara Fajira.

Bahkan, Sara Fajira pernah semakin dijauhi oleh teman sekelasnya, akibat ia mengikuti ajang pencarian bakat sebagai Finalis Idola Cilik. Sara Fajira masih bersyukur karena tak pernah mengalami bully-an secara fisik, pengalaman tersebut menjadi trauma tersendiri untuknya.

"Aku ikutan idola cilik mereka makin nggak suka, makin dijauhi. Masa-masa sekolah itu ada aja. Alhamdulillah nggak ada bully fisik," ujar Sara

Setelah beranjak dewasa, Sara memulai karier sebagai penyanyi. Ia menjadi penyanyi cafe di tahun 2015, ia mewarisi bakat musik dari orangtuanya yang juga seorang musisi.

"Didukung orang tua, karena mereka juga musisi juga. Mama penyanyi, papa pemain keyboard. Nyanyi untuk pengalaman. Nafkah nomor dua, aku pengin uang sendiri, ya nggak mau nyusahin orang tua juga," papar Sara.

Sara juga mengalami perlakuan tak menyenangkan saat mengawali karier sebagai penyanyi, ia kerap mendapat pandangan miring dari orang sekitar hingga mengalami trauma.

"Mereka banyak ngeremehin, kan nyanyi di kafe-kafe masih umur 19 tahun. Dan kafe itu kan paling nggak 21 umur legal. Orang di sana pada nggak suka aku, mereka ngecap aku cewek bawaan gadun, itu sangat traumatik bagi aku," jelas Sara.

Sara berujar bahwa saat itu ia benar-benar mencari penghasilan demi menghidupi kebutuhannya sendiri, ia menampik tudingan simpanan om-om tak benar adanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews