Pemerintah Siapkan Lapak Online Bagi Pelaku Usaha Mikro di Batam

Pemerintah Siapkan Lapak Online Bagi Pelaku Usaha Mikro di Batam

Kepala Dinas KUMKM Batam Sulaeman Nababan.

Batam - Wabah Corona menghantam seluruh sendi kehidupan termasuk ekonomi. Tak hanya pengusaha besar yang terdampak, namun juga pelaku bisnis kecil dan menengah ikut merasakan.

Melihat kondisi ini, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batam mendorong pelaku usaha kecil mikro, untuk memasarkan produknya secara digital. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya dorongan pemerintah, untuk kembali menghidupkan bisnis UKM di tengah Pandemi Covid-19. Dinas KUMKM akan bekerjasama dengan market place yang ada di Batam untuk pengembangan sistem penjualan UMKM. 

"Lapak online yang sudah tersedia kan ada di Batam, nah sekarang tinggal bagaimana caranya mereka melek teknologi agar bisa masuk ke lapak online itu. Dan itu harus dilatih bagaimana caranya mereka bisa masuk ke situ," kata Kepala Dinas KUMKM Batam Sulaeman Nababan, Senin (15/6/2020). 

Saat ini proses pencetusan lapak online dalam tahap pendataan pelaku UMKM di Batam. Proses ini sudah dilakukan dalam sepekan, dan ditargetkan berlangsung hingga akhir bulan untuk penentuan program. 

Sulaeman membeberkan sudah ada 2.000 UMKM di Batam yang terdata, dan pendataan masih akan berlanjut hingga akhir Juni 2020. 

"Saat ini yang jadi kendala kami saat mendata di lapangan adalah data UMKM yang ada di Online Data Sistem milik Kementerian KUMKM itu sekitar 81 ribu lebih tapi setelah kami cek tidak bisa data itu di-split semua," ungkap Sulaeman. 

Hal ini disebabkan mereka tidak mencantumkan secara detail seperti nama dan detail alamat mereka di Batam, hingga penjelasan lengkap tentang usaha mereka. 

"Sehingga untuk memilah mana mikro mana kecil, berapa karyawannya kami tak tampak dan sulit untuk mendata keberadaan mereka di Batam, serta menentukan jenis usaha mereka," ujar Sulaeman 

Diakui Sulaeman dari daftar tersebut, juga banyak usaha yang ditemukan sudah tidak aktif dan usia usahanya tidak lama. Selain itu banyak juga UMKM yang menolak untuk didata ulang. 

"Walaupun nanti akan didorong ke online, gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) di Bengkong tetap berfungsi, hanya saja fungsinya bertambah ada onlinenya," ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews