Ini Dampak Pelemahan Rupiah di Kepri

Ini Dampak Pelemahan Rupiah di Kepri

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Daya beli masyarakat yang tinggal di daerah yang bertetangga dengan negara asing terhadap barang-barang kebutuhan mereka menurun sejak mata uang rupiah melemah, kata anggota Komisi II DPRD Kepulauan Riau Rudy Chua di Tanjungpinang.

"Nilai tukar rupiah yang melemah mempengaruhi daya beli masyarakat Kepri. Hal itu disebabkan sebagian barang yang dikonsumsi dan digunakan impor dari sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia dan Tiongkok," tambahnya yang juga anggota Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia Kepulauan Riau (Apindo Kepri).

ia menjelaskan produk asing yang dijual di Kepri cukup banyak, terutama di Batam. Hubungan perdagangan antara Kepri dengan Singapura dan Malaysia sudah lama terjadi.

Bahkan ketergantungan masyarakat Kepri terhadap produk impor juga cukup tinggi, mengingat kualitas dan harganya saat rupiah menguat sama seperti produk nasional.

Nilai tukar rupiah yang melemah, menurut dia tidak menguntungkan bagi masyarakat Kepri.

Harga barang yang diimpor dari negara asing itu secara instan mengalami kenaikan karena dipengaruhi nilai tukar rupiah yang melemah dalam beberapa pekan terakhir. 

Pembelian barang-barang tersebut tentu disesuaikan dengan dolar sehingga harga barang cepat naik. 

"Kepri, terutama Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Bintan lebih cepat merasakan dampak negatifnya," ungkapnya.

Rudy menjelaskan kebiasaan buruk yang terjadi Kepri, ketika harga barang naik, sulit turun kembali. Kondisi itu tentunya memberatkan masyarakat, meski masyarakat mengharapkan rupiah menguat.

"Saat rupiah menguat, belum tentu harga barang turun. Kalau naik gampang dan cepat, tetapi kalau turun susahnya minta ampun," ucapnya.

Menurut dia, kondisi perekonomian yang buruk itu tidak dapat dibiarkan pemerintah. Pemerintah harus bisa intervensi harga pasar, terutama menjaga harga sembako agar tetap stabil.

"Sementara barang lain tergantung harga pasar. Oleh karena itu pemerintah bisa melakukan operasi pasar sebagai instrumen untuk menurunkan harga," katanya.

sumber: antara

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews