Abidin di Balik Sukses 30 Tahun PT Sat Nusapersada Tbk

Abidin di Balik Sukses 30 Tahun PT Sat Nusapersada Tbk

Abidin Fan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berkunjung ke PT Sat Nusapersada Tbk, Februari 2019.

Batam - PT Sat Nusapersada Tbk genap berusia 30 tahun pada Senin, 1 Juni 2020. Perusahaan yang didirikan tahun 1990 ini, memulai sebuah revolusi manufaktur dengan membangun pabrik perakitan Printed Circuit Board (PCB). 

Bagaimana Sat Nusapersada dari perusahaan lokal di Batam menjadi perusahaan kelas dunia?

Perkembangan dan pencapaian Sat Nusapersada, tidak bisa dilepaskan dari sosok pengusaha tangguh Abidin Fan. Berawal dari 22 orang karyawan, termasuk Abidin sendiri, ia memulai bisnisnya sendiri dan membangun pabrik di kawasan Pelita.

Dengan berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapi, Abidin yang terkenal pekerja keras, disiplin yang tinggi, keinginan untuk maju, sikap profesional dan tim yang solid, secara bertahap maju dan berkembang, sampai sekarang.

Sebelum mendirikan Sat Nusapersada, Abidin pernah menjadi manager PT Hi Tech Agratekron Sempurna tahun 1987-1989, lalu menjadi manajer produksi PT Singamip tahun 1989-1990. Di kedua perusahaan ini Abidin menempa dirinya dan belajar.

PT Sat Nusapersada yang semula hanya menjadi perusahaan perakitan elektronik seperti PCB, yang digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika dengan lapisan jalur konduktornya. Setahun kemudian, dari 1991 hingga 1994, Sat Nusapersada memasok tidak hanya perakitan PCB, tetapi mulai merakit produk setengah jadi dan produk lengkap.

Tahun 1995 hingga 1996, Sat Nusa Persada memulai produksi Pick-up Optik pertama serta mendirikan layanan Surface Mounting Technology (SMT) yang dimulai dengan hanya beberapa jalur SMT meningkat menjadi 31 jalur, dengan mesin canggih berteknologi terkini serta pengaturan jalur mesin sisipan otomatis (AIM) yang mampu menangani penyisipan IC mikro, jumper wire, axial, dan radial.

Raih Banyak Penghargaan

 

Kinerja manajemen yang terus meningkat, sehingga Sat Nusa Persada memperoleh banyak penghargaan sejak tahun 2000. Antara lain, ISO 14001, ISO 9001, ISO TS 16949, ISO TL 9000, ISO ESD S20.20. Top Ekspor dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta manajemen lingkungan dan Sony GP Setificate.

Sejak awal berdiri, Sat Nusapersada sudah dilirik puluhan klien elektronik kelas dunia. Seperti merek Sony, Kenwood, Panasonic, Epson, Sanyo, TEAC, Thomson, Japan Servo, Allied Telysin, dan IBM. Namun, Sat Nusapersada terus melakukan inovasi.

Lebih 60 penghargaan diperoleh Sat Nusapersada dari para pelanggannya atas kualitas, kemitraan, zero defect, layanan prima dan biaya pengiriman yang merupkan bukti track record perusahaan dalam membawa produk unggulan ke pasar tepat waktu dan dengan harga yang tepat.

Tahun 2007 tepatnya tangga 8 November, PT Sat Nusapersada melantai di Bursa Efek Indonesia. Sejak itulah, PT Satnusa Persada menjadi perusa-haan terbuka dengan kode IDX :  PTSN. 

‘’Perusahaan ini harus berkembang dan terkenal di dunia. Honda awalnya membuat piston, tapi sekarang jadi perusahaan global dan kelas dunia,’’ kata Abidin, soal kenapa Sat Nusapersada go public.

Baca juga: JK ke Sat Nusa Batam dalam Peluncuran Produk Smarthome ke AS

Setelah menjadi perusahaan terbuka, PTSN langsung mengakuisisi PT SM Engineering dan mengakuisisi aset dan bisnis PT Sat Nusapersada Bothers. 

Tahun 2008 , PTSN kembali mengkuisisi 100% saham Sat Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd serta merampungkan pabrik ke-10. Pada tahun 2010, Sat Nusapersada melakukan divestasi SNI China Putian dan setahun kemudian penyempurnaan pabrik ke-11 dan pada tahun 2013 mendirikan anak perusahaan PT SNI Internasional.

Produksi Smartphone Berteknologi Tinggi

 

PT Satnusa Persada Tbk tidak berhenti berinovasi dan melakukan terobosan baru dan membuat sejarah. Tanggal 4 Juli 2014, perusahaaan ini memulai proyek ponsel cerdas dan meluncurkan smartphone 4G LTE pertama buatan Indonesia.

Produksi smartphone ini merupakan upaya mendukung program pemerintah untuk memajukan industri perangkat telekomunikasi dalam negeri yang selama ini memiliki ketergantungan impor yang sangat tinggi,” kata Presiden Direktur Sat Nusapersada Abidin.  
Ponsel cerdas itu dilengkapi Qualcomm Snapdragon 400 chipset, processor Quad Core 1,2 GHz, RAM 1 GB, Storage 8 GB, Camera 8 MP, dan Dual-simcard yang didesain khusus untuk kebutuhan Indonesia.

Baca juga: Karyawan PT Sat Nusapersada Tbk dan Arsikon Group Galang Donasi Lawan COVID-19

Smartphone 4G ini juga dapat bekerja pada berbagai frekuensi LTE lain seperti 1.800Mhz, 2.300Mhz, 2.600Mhz, termasuk frekuensi data 3G dan 2G, sehingga dapat beroperasi di berbagai negara. Ponsel ini menggunakan layar sentuh, berukuran sekitar 5 inci serta berat sekitar 150 gram dan menggunakan operating system (OS) android. Ponsel cerdas yang diberi nama IVO ini memiliki memori RAM sebesar 1GB dan penyimpanan internal sebesar 8GB.

Setahun kemudian, Sat Nusapersada merakit baterai koin, CKD SMT Line untuk Smartphone dan perakitan produk Smarthome sampai sekarang. Perusahaan ini juga mendapat order dari Asus Global Pte., Ltd, PT Erajaya Swasembada Tbk dan PT Asus Technology Indonesia.

Pelanggan PT Satnusapersada berasal dari berbagai negara di dunia dan perusahaan multinasional. Produknya diekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Hongaria, Jepang, Hong Kong dan Singapura. Sebagian besar pelanggannya dari Jepang dan Taiwan.

Selain smartphone, Sat Nusapersada memproduksi berbagai jenis produk berteknologi tinggi. Seperti,  jaringan komputer (computer network product), produk elektronik konsumer seperti car audio dan peralatan Internet (Internet equipment), produk telekomunikasi (telecommunication peripheral), produk terkait transportasi udara (air transport peripheral), komponen elektronik otomotif (electronic automotive component), semicompleted, assembly transform, dan kabel unit power supply.

Kini Satnusa menjadi perusahaan EMS (electronic manufacture service) terbesar di Indonesia. Perusahaan mempekerjakan lebih dari 7.000 karyawan dan memiliki 15 pabrik, semuanya berlokasi di Batam. Mitra utama Satnusa antara lain adalah Xiaomi, Huawei, Asus, Sony Murata, Pegatron, Huaqin, Imoo, ATI, Epson, dan lain-lain.

Saham Melonjak

 

Tahun 2018, saham PTSN melesat hampir 1.000 persen sejak menjalin kerjasama dengan Pegatron Corporation, yang merupakan perusahaan manufaktur elektronik terbesar kedua di dunia, setelah Foxconn dan merakit produk-produk Apple.

Perusahaan mempekerjakan lebih dari 7.000 karyawan. Dulu, jumlah karyawan pernah mencapai 14.000 orang. Dengan menggunakan teknologi terkini dan penggunaan robot,  memungkinkan perusahaan ini merakit dan memproduksi produk elektronik canggih.

Maret 2020, Pegatron membeli saham PTSN sebanyak 531,43 juta lembar saham. Sehingga, komposisi saham di PT Sat Nusapersada Tbk kini adalah Abidin (66,47 persen), Inditeck Technology Hong Kong Limited (10 persen), Asus Investment co.ltd (10 persen), Bidin Yusuf (3,53 persen), dan masyarakat (10 persen).

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di Asia Tenggara, visi PT Sat Nusapersada adalah bersama-sama, kita membuat masa depan yang lebih baik. 

Sedangkan misinya adalah menjadi perusahaan manufaktur terkemuka di dunia yang menyediakan produk, layanan dan solusi yang terpadu dengan kualitas dunia dalam semua aspek operasi dan manajemen, berkontribusi secara nasional. Menjadi basis produksi pasar dalam negeri maupun luar negeri serta menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta memberikan nilai terbaik pada stake holder.

Sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan, PT Satnusa Persada Tbk memiliki program Coorporate Social Responsibily (CSR). Antara lain, menjaga lingkungan untuk kualitas hidup yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta memberikan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam.

Sebagai pengusaha terkemuka di Batam, Abidin menjadi public figure dan aktif berorganisasi. Abidin menjadi Ketua Apindo Batam 2003-2009, Ketua Dewan Pengurus Propinsi (DPP) APINDO Kepulauan Riau  2004-2009, dan Dewan Penasihat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sejak tahun 1998. Dewan Kehormatan APINDO Kepri sejak 2009.

Abidin menjadi inisiator penggalangan dana, untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 di Batam dan menghimpun dana bantuan mencapai Rp 18 miliar lebih. 

“Kita harus optimistis perekonomian kita bisa bangkit lagi, lapangan kerja akan terbuka kembali. Kita harus saling mendukung untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi bersama ini,” katanya, soal wabah ini.

Abidin dinobatkan majalah ekonomi terkemuka SWA sebagai salah satu pengusaha sukses dan bintang bisnis di pintu gerbang Indonesia wilayah Barat. Sejak kecil, Abidin kelahiran Moro, 30 Oktober 1962 bermimpi menjadi orang kaya dan punya pabrik empat lantai.

Pencapaiannya hari ini, jauh melebihi mimpinya di masa lalu. Sukses memang tidak datang dalam semalam. Lelaki penggemar sepakbola, memelihara ikan dan tanaman bonsai ini, berhasil menempatkan Sat Nusapersada, sebagai perusahaan kelas dunia. 
Dirgahayu 30 Tahun PT Satnusa Persada, Tbk.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews