Perbudakan ABK WNI di Kapal China: Kerja 13 Bulan Dibayar Rp 1,7 Juta

Perbudakan ABK WNI di Kapal China: Kerja 13 Bulan Dibayar Rp 1,7 Juta

Jasad salah satu ABK WNI di kapal ikan China saat hendak dibuang ke laut. (Foto: tangkapan video)

Jakarta - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di sebuah kapal ikan China diperlakukan seperti budak. 

Bahkan, para ABK yang ketahuan sakit dan meninggal dunia maka jasadnya akan dibuang ke laut. Untuk asupan makanan, mereka juga didiskriminasi.

Para ABK itu bekerja di kapal Long Xin 629 milik China. Mereka memberikan informasi tentang keadaan mereka ke media Korsel saat sedang berlabuh di Busan. 

Media Korea Selatan, MBC News mengungkap kesaksian para ABK malang ini. Mereka menyatakan, sistem kerja di kapal milik RRT tersebut memiliki kondisi yang tidak layak termasuk mengeksploitasi tenaga kerja yang ada. Bahkan menurutnya, ABK yang meninggal tersebut sebelumnya sudah sakit selama satu bulan. 

"Awalnya keram terus tahu-tahu kakinya bengkak, dari kaki terus nyerang ke badan terus sesak dia," ujar seorang saksi yang ditampilkan MBC

Perlakuan tak manusiawi

 

Keadaan digambarkan lebih parah lagi, ketika ada laporan bahwa air mineral yang dibawa untuk perbekalan di kapal tersebut hanya diminum oleh awak China. Sedangkan awak Indonesia hanya diizinkan meminum air laut yang difiltrasi. 

"Pusing terus enggak bisa minum air itu sama sekali. Pernah juga sampai kaya ada dahak-dahak di sini," ujar saksi tersebut. 

Seorang saksi yang lain mengatakan bahwa para ABK memiliki jam kerja hingga 18 jam dengan waktu istirahat hanya 6 jam setelahnya. 

Tak sampai disitu, upah yang didapat mereka selama bekerja hingga 13 bulan hanya sekitar US$ 120 atau Rp 1,7 juta. Atau dengan kata lain, gaji bulanannya hanya sekitar Rp 100.000.

Kapal tersebut semestinya bertujuan menangkap ikan tuna, namun terkadang juga menangkap ikan hiu. Aktivitas ilegal itulah yang membuat mereka tidak bisa berhenti di daratan manapun. 
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews