Transporter Keluhkan Kebutuhan Pokok dari Luar Daerah Sulit Masuk ke Batam

Transporter Keluhkan Kebutuhan Pokok dari Luar Daerah Sulit Masuk ke Batam

Ilustrasi.

Batam - Kalangan transporter yang selama ini menyuplai kebutuhan pokok mengeluhkan sulitnya kapal pengangkut masuk ke pelabuhan di Batam, Kepulauan Riau.

Salah seorang transporter di Batam berinisial JA mengungkapkan, akibat sulitnya kapal pembawa kebutuhan pokok merapat, mengakibatkan harga-harga sempat naik, khususnya untuk kebutuhan pokok dari luar negeri.

"Sekarang lagi stop karena barang gak boleh masuk Batam. Lagi disetop, takut bawa virus," kata JA, baru-baru ini. 

Hal yang sama juga diungkapkannya mengenai barang kebutuhan pokok dari Sumatera. Seharusnya pada Rabu (8/4/2020), ada kapal yang masuk ke Batam membawa kebutuhan pangan dari daerah Tanjung Buton, Riau. 

Namun JA mengaku kapal tersebut sempat disetop, dan proses barang masuk juga sempat terkendala. 

Kini Batam hanya mengandalkan sayur dari Barelang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terbatasnya persediaan menyebabkan harga mulai merangkak 

JA kini pasrah dengan situasi sulit seperti sekarang ini. Selain dampak terhadap masyarakat, dia juga memikirkan nasib awak kapal yang membawa sayur. 

"Kami pun gak berani juga memaksa bawa barang daripada terkena masalah," ucapnya. 

 

BC Batam Tak Menghambat

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Kepatuhan dan Layanan informasi Bea Cukai Batam, Sumarna mengungkapkan pihaknya tidak pernah menghambat setiap pasokan pangan yang masuk ke Batam.

"Kami tidak ada kebijakan menghambat barang kebutuhan pokok masuk Batam. Masuk Batam juga tidak dikenakan pengenaan pajak," kata Sumarna.

Namun, Sumarna menegaskan akan mengecek dan menindaklanjuti keluhan transporter.

"Saya akan koordinasi dengan eksternal dan saya pastikan tidak hambatan," tegas Sumarna.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews