Tiga Pasien Positif Corona yang Dirawat di RSUD Batam Meninggal Semua, Begini Ceritanya

Tiga Pasien Positif Corona yang Dirawat di RSUD Batam Meninggal Semua, Begini Ceritanya

Deretan pasien positif corona di Batam yang meninggal setelah dirawat di RSUD Batam (Foto: Batamnews)

Batam -  Angka kematian pasien positif corona di Batam, Kepri, mencapai 75 persen. Dari empat orang pasien positif Covid-19 itu, tiga diantaranya meninggal dunia.

Ditambah lagi pasien yang masih terkait virus corona. Ada empat pasien Pasien Dalam Pantauan (PDP) yang meninggal dunia.

Tiga pasien positif yang meninggal dunia itu semua meninggal di dalam perawatan RSUD Embung Fatimah Batam. Ada dugaan para pasien tersebut tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal dari tim medis rumah sakit.

Hal itu terungkap dari keluhan Judy Risdianto, bos sebuah perusahaan di Batam, yang merasa ditelantarkan tim medis. "Saya diabaikan saja, tidak ada yang melayani," ujar Judy dalam sebuah curhatannya kepada kerabatnya.

Bahkan Judy sempat meminta agar seseorang menghubungi Wali Kota Batam untuk memberitahu hal tersebut. Judy seolah putus asa dengan kondisi tersebut. Apalagi ruangan isolasi sangat panas. "Siapa sajalah (yang bisa bantu)," ujar Judy.

Baca juga: Wali Kota Bahas Penerapan Karantina Wilayah di Batam

Kabarnya, para tenaga medis RSUD Batam enggan menangani pasien corona tersebut karena takut tertular. Hal ini bertolak belakang dengan RSUD Tanjungpinang dan RSUD Karimun yang satu orang pasien masing-masing rumah sakit telah sembuh dan negatif dari COVID-19.

Direktur RSUD Batam, dr Ani Dewiyana mengakui fasilitas di RSUD tak memadai. Ruangan panas. Tak ada pengganti AC. 

Pihak RSUD Kota Batam mengaku fasilitas sangat minim. Dan banyak lagi alasan lainnya.

Ketiga pasien yang meninggal sempat dirawat beberapa hari. Pasien pertama yang meninggal adalah pasien 01, Pendeta Sintiche.

Ia meninggal setelah beberapa hari dirawat di ruang isolasi. Ia meninggal pada 22 Maret 2020 pukul 19.30 WIB.

Kronologi Pasien 01 Pendeta Sintiche

 

Pendeta Sintiche  merupakan Ketua Majelis Jemaat GPIB Bahtera Hayat, Batam. Dari pelacakan yang dilakukan tim penanganan corona sebelumnya, Pendeta S sempat menghadiri seminar GPIB se-Indonesia di Aston Hotel Bogor. 

Dalam seminar itu dihadiri perwakilan gereja dari beberapa daerah di Indonesia pada 25-28 Februari 2020. 

Pendeta Sintiche sempat melakukan perjalanan di Jakarta dan Yogyakarta, sebelum kembali ke Batam pada 4 Maret 2020. Sebelum pulang ke Batam tersebut, ia sempat melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Ia berangkat sebelumnya tanggal 21 Februari 2020 ke Jakarta.

Baca juga: Pendeta Sintiche Meninggal Dunia di RSUD

“Setiba di Batam, lalu pada tanggal 5 maret, pasien mengeluhkan sakit demam, batuk berdahak,” kata Wali Kota Batam Rudi, memberi penjelasan dalam konferensi pers pada Kamis 19 Maret 2020 lalu.

Setelah itu, pasien berobat ke Puskesmas di dekat rumahnya. Sempat membaik pada tanggal 7 Maret 2020, lalu memburuk pada 10 Maret. Ia kembali berobat ke Puskesmas dekat rumahnya, dan akhirnya dirujuk ke RSUD Embung Fatimah.

Kronologi Pasien 03 Bos Perusahaan 

 

Kemudian Judy Risdianto, Country Manager PT Bareau Veritas, dinyatakan positif setelah pulang dari Jakarta. 

Pasien positif coronavirus (COVID-19) di Batam, Judy Risdianto, akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 01.00 WIB, Senin (30/3/2020) di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Judy dinyatakan positif corona pada 23 Maret 2020 lalu. Ia diduga terkena dari cluster Jakarta. Judy menjadi pasien 03 yang positif corona di Batam.

Dalam perjalanan ke Jakarta Judy mampir di sejumlah tempat. Mulai dari rapat hingga ke hotel dan kembali lagi ke Batam.

Pasien 03, pada 9 Maret 2020 lalu dengan pesawat udara pergi ke Jakarta. Selasa pagi, 10 Maret 2020, hadir acara pembangunan kapal di Tanjungpriok, Jakarta," ujar Amsakar, Ketua Satgas Covid-19 Kota Batam.

Setelah itu pasien 03 tersebut pergi ke perusahaan pembuatan kapal lainnya. Sempat melakukan pertemuan tertutup hingga sore.

Pergi ke Menara Pancoran jakarta. Lalu kembali ke hotel Bidaraka tempat menginap.

Baca juga: 

Jeritan Pasien Corona di Batam Sebelum Meninggal: Tur, Kenal Rudi, Wali Kota Batam?

Bos Perusahaan yang Meninggal Kena Corona Diduga Sengaja Ditelantarkan Tim Medis RSUD Batam

Setelah itu keesokan harinya, sempat rapat di Kantor Kementerian Perhubungan. Dan pergi ke Pluit SCBD. Dan menggelar rapat pada 13.30 WIB hingga 15.00 WIB. Setelah itu makan dan kembali ke kantor 17.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Setelah dari kantor, pasien 03 sempat kembali ke hotel. Kemudian pada 12 Maret pulang ke Batam. Tiba di batam 11.00 WIB. Tiba di rumah sempat memperbaiki plafon kamar mandi di lantai dasar rumah yang terkena bocoran air.

Saat itu sempat menghirup udara yang pengap dan berbau. Kemudian pada hari Jumat 13 Maret 2020 sakit mulai terasa. Pada 14 Maret 2020 badan demam.

Kemudian pada malam hari, pasien 03 sempat minum obat penurun demam. Dan tidur hingga pagi hari. Bangun badan ringan, dan masih sempat beraktitivas gowes. 

Setelah itu, Senin pagi 16 Maret, kembali demam. Meriang. Pasien berangkat ke rumah sakit. Sehari setelahnya terasa lagi sakit dan pergi ke rumah sakit. Masuk UGD. 

Kemudian pada Rabu 18 Maret dilarikan kembali ke rumah sakit. Masuk ruang isolasi. Diambil sampel lab. Diperiksa. Pada tanggal 30 Maret akhirnya meninggal dunia.

Kronologi Pasien 04 Guru SD Charitas

 

Guru SD Charitas Sukajadi Batam, Vianey Magdalensia Br. Gultom, juga menjadi korban meninggal dunia akibat virus corona. 

Vianey sempat dirawat di RSUD Embung Fatimah. Vianey hanya bertahan tiga hari di RSUD. Pada 30 Maret 2020 ia meninggal dunia.

Vianey memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia pada tanggal 29 Februari 2020, dan kembali pada hari itu juga. Selanjutnya pada keesokan hari pasien mulai merasakan demam, dan tidak enak badan. Pada tanggal 23 Maret 2020 sempat batuk darah dan keringat dingin.

Pasien kemudian memeriksakan diri pada saat itu ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu rumah sakit di dekat rumahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter serta hasil pemeriksan penunjang diagnostik lainnya pada foto rontgen disimpulkan ada infiltrat di kedua lapang paru, serta hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukopenia ringan. Pasien langsung menjalani tindakan rawat inap di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Meninggal Dunia, Dicari Orang yang Pernah Kontak dengan Vianey Guru SD Charitas

Dan pada malam hari tanggal 26 Maret 2020 yang bersangkutan kembali merasakan keluhan yang sama selanjutnya berobat kembali ke IGD RS swasta tersebut. Setelah diperiksa yang bersangkutan diperbolehkan kembali pulang kerumah.

Tetapi kondisinya tak membaik, dan mulai disertai batuk berdarah serta kondisi yang agak lemah, sehingga pada tanggal 27 Maret 2020 siang hari pasien dirawat di IGD Rumah Sakit yang sama.

“Setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif oleh dokter serta dan dengan hasil diagnostik foto rontgen yang baru, maka sampel swab diambil,” kata Rudi.

Selama dalam perawatan yang bersangkutan kondisinya stabil, sehingga diperbolehkan oleh dokter pulang pada tanggal 25 Maret 2020. Namun pada 26 Maret 2020 malam hari, pasien merasakan kembali keluhan yang sama.

Yang bersangkutan kembali lagi ke IGD rumah sakit sebelumnya untuk berobat, dan setelah diperiksa yang bersangkutan diperbolehkan kembali pulang kerumah.

Namun karena kondisi tak kunjung membaik pasien dirujuk dan diisolasi di RSUD Embung Farimah hingga dinyatakan meninggal (30/3/2020).

Dari 4 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batam, tiga meninggal di RSUD Embung Fatimah dan satu orang menjalani perawatan isolasi di RSBP Batam.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews