Salat Jumat di Istiqlal Ditiadakan

Salat Jumat di Istiqlal Ditiadakan

Salat Jumat di Istiqlal beberapa waktu lalu (Foto: Liputan6com)

Jakarta - Aktivitas salat Jumat di Masjid Istiqlal akhirnya ditiadakan. Hal ini menyusul mewabahnya virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof KH Nasaruddin Umar aktivitas ibadah salat Jumat berjamaah di masjid tersebut ditiadakan mulai Jumat ini (20/3/2020) hingga dua Jumat yang akan datang.

Keputusan itu diambil berdasarkan pertimbangan adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19 yang diterbitkan pada Senin (16/3/2020).

Selain itu, keputusan ini juga didasarkan pada himbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan diperkuat lagi dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta pertimbangan konsultasi dengan para imam besar masjid-masjid di negara-negara Islam.

"Saya kira fatwa MUI sudah sangat jelas, oleh karena itu, bagi kita umat beragama tidak ada cara lain kecuali mengikuti ulama dan umara [pemimpin] kita. Tidak mungkin ada fatwa yang tidak sejalan dengan kenyataan," tegas Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube, bersama Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo, di Jakarta, Jumat ini (20/3/202). 

"Karena itu pada hari ini terutama karena ada himbauan Presiden, diperkuat kemarin sore, dari Gubernur DKI, ditambah lagi, setelah kami konsultasi imam besar di sejumlah negara Islam, maka kami tetapkan hari ini, dan 2 Jumat yang akan datang, Masjid Istiqlal untuk salat Jumat ditiadakan," tegasnya.
Nasaruddin juga mengimbau kepada seluruh umat Islam, terutama di wilayah-wilayah yang punya sebaran virus cukup tinggi untuk tidak melakukan pertemuan berjamaah, termasuk Jumat, salat Subuh berjamaah, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya.

"Kalau pun misal mau salat Jamaah karena mungkin daerahnya masih aman, maka kita perlu perhatikan himbauan internasional jarak satu orang 2 meter, kami lakukan itu di Masjid Istiqlal."

"Tidak ada lain kecuali menghindari virus itu, karena jika membaca dari kedokteran, satu kali bersin dalam tempo 2 detik itu radius cukup luas, sehingga sangat dianjurkan kita mencegah segala mudarat. Maka berlaku kaidah, mencegah kemudaratan itu lebih penting dari mengejar manfaat," katanya.

"Kita serahkan kepada Allah. Kita ingin salat Jumat, tapi dalam dalam kondisi seperti ini, Nabi SAW pun mengingatkan, hujan deras pun, kita diminta salat di rumah, kita sangat cinta agama kita, tapi kita ditegaskan dalam Alquran, jangan menceburkan diri dalam kebinasaan kalau sudah tau ada kemudaratan di situ."

"Kita juga harus berdoa, para laki-laki yang tidak salat Jumat, mari kita memperpanjang ibadahnya di rumah, mengaji, berdoa, wirid, salat sunah, insa Allah, Allah SWT maha mengerti dan tahu kondisi kita."

Dalam kesempatan itu, Doni Monardo juga menegaskan dan mengingatkan untuk selalu waspada terhadap sebaran virus corona.

"Korban ratusan ribu orang sakit, di hampir semua negara, yang meninggal telah mendekati 10.000 jiwa, ancaman wabah ini, hendaknya dipahami oleh seluruh warga Indonesia, kita sudah tahu potensi ancaman yang dapat menimbulkan kematian maka kita harapkan kita bisa terhindar dari wabah, oleh karenanya apabila kita bisa melaksanakan in dengan baik maka kita semua bisa menjadi pahlawan kemanusiaan."

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews