Bintan - Pemantauan kawasan yang berpotensi oleh Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Polres Bintan kini dilengkapi dengan sentuhan teknologi.

Pemantauan itu tidak lagi dengan sekedar berpatroli keliling saja melainkan juga langsung melalui satelit. Apabila ada karhutla, satelit langsung mendeteksi dan akan muncul langsung titik-titik merah di monitor LED yang berada di Mapolres Bintan.

"Pemantauan ini dilakukan untuk penindakan cepat bila terjadi karhutla sehingga tidak meluas. Kemudian waktu pemantauannya juga realtime dan sesuai kondisi lapangan. Tim kita memantau selama 24 jam," kata Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Agus Hasanuddin, Kamis (27/2/2020).

Selain memantau melalui monitor LED, kata ayah dua anak ini, anggota Tim Satgas Karhutla juga dibekali sebuah aplikasi berbasis android yang bisa memantau titik api ketika terjadi kebakaran.

Melalui aplikasi itu, para anggota yang berada dimana pun akan segera mengetahui posisi karhutla. Sehingga bisa segera berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk penanganan kebakaran tersebut.

"Di aplikasi itu, kita akan tahu kejadiannya dimana. Supaya cepat penanganannya," ucapnya. 

Dia menegaskan kepada masyarakat Kabupaten Bintan agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Jika ditemui akan menanggung risikonya sendiri.

"Ingat, siapa yang bakar hutan dan lahan untuk buka usaha atau bangun apapun bisa dipidana. Jadi hindarilah semuanya itu kalau tidak mau berurusan hukum," ujar Agus.