Kepri Nominator Penghargaan Capaian Pembangunan Daerah Terbaik

Kepri Nominator Penghargaan Capaian Pembangunan Daerah Terbaik

Kepala Barenlitbang Naharuddin bersama Kadis Pariwisata Buralimar dan Kadis Kesehatan Tjetep Yudiana menghadiri penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2020.

Jakarta - Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto menginginkan capaian-capaian pembangunan Kepri Tahun 2020 ini harus semakin baik dari tahun sebelumnya. 

Menurut Isdianto, tahun lalu banyak capaian menggembirakan. Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. 

"Kita patut bersyukur banyak capaian pembangunan yang melebihi target nasional 2019," kata Isdianto, di Jakarta, Rabu (26/2/2020) sore.

Capaian ini juga bukan hanya di sektor pembangunan semata, tetapi mencakup dicapainya peningkatan kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan juga pariwisata serta lainnya. 

Pencapaian menggembirakan itu disampaikan Kepala Barenlitbang Naharuddin MTP kepada Isdianto menjelang penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah di Bappenas. 

Nahar, bersama Kadis Pariwisata Buralimar dan Kadis Kesehatan Tjetep Yudiana hadir di Bappenas untuk penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2020. 

"Kepri merupakan salah satu dari sembilanbelas provinsi yang masuk nominasi pada Penghargaan Pembangunan Daerah," kata Nahar. 

Nahar menyampaikan, capaian pembangunan ada pada banyak sektor. Diantaranya terkait pengurangan stunting, yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo, dan Kepri mengalami penurunan yang signifikan.

Tahun 2019, kata Nahar, Kepri berada di posisi kedua terendah stunting setelah Bali. Penurunan di Kepri sangat bagus dengan persentase pada tahun 2019 sebesar 16,82 persen. 

Angka stunting Keprii lebih baik dari nasional yang rata-rata tahun 2019 sebesar 27 persen.

“Program dokter keluarga kita cukup berhasil untuk penurunan stunting," kata Nahar.

Sementara Kadis Kesehatan Kepri Tjtjep Yudiana menjelaskan, untuk gizi buruk terendah Kepri terendah pertama seluruh provinsi di Indonesia. 

"Persentase gizi buruk di Kepri sebesar 11,9 persen, lebih baik dari nasional sebesar 23 persen," kata Tjejep. 

Capaian lain juga terlihat pada Indeks Pembangunan Manusia. Kepri masih yang terbaik di Sumatera. Sementara di Indonesia, dengan nilai 75,48 Kepri berada di tingkat 4 seluruh Indonesia. 

"Nilai Kepri lebih tinggi dari rata-rata Indonesia yang nilainya 71,92," ujarnya. 

Demikian juga dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kadis Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, pada tahun 2018 lalu Kepri berada di posisi ketiga. Namun, tahun 2019, Kepri mendapat kunjungan tertinggi kedua setelah Bali.

"Kita lebih banyak sekitar 400 ribu wisman dibanding Jakarta,” kata Buralimar.

Selain itu, Naharuddin juga menambahkan capaian di sektor pemerintahan. Tahun ini Pemerintah Provinsi Kepri mendapat nilai BB dari Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

Angka ini meningkat 2,8 poin dari tahun 2018 (72,48) menjadi 75,28 pada tahun 2019

“Predikat BB berarti sangat memuaskan terhadap kinerja Pemprov Kepri dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi alokasi anggaran dari setiap program pembangunan,” kata Nahar.

Nahar juga menambahkan ada penurunan penduduk miskin di Kepri. Pada bulan September 2019, kata Nahar, penduduk miskin, yaitu penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan, di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 5,80 persen. 

Jumlah ini berkurang 0.03 persen jika dibandingkan dengan September 2018, sebesar 5,83 persen.

Sementara, untuk pengangguran terbuka, Kepulauan Riau pada Agustus 2019 sebesar 6.91 persen. Angka ini menurun jika dibandingkan Agustus 2018 sebesar 7.12 persen.

"Kita ingin semua berorientasi pada impact dan output. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Kepri semakin maju," kata Nahar. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews