Li Wenliang: Sang Pahlawan di Tengah Badai Virus Corona

Li Wenliang: Sang Pahlawan di Tengah Badai Virus Corona

Karangan bunga untuk dokter Li Wenliang di depan Rumah Sakit Pusat Wuhan, Hubei, China. ( Foto: AFP/STR)

Tiongkok -  Pasca-kematian Li Wenliang alias orang pertama yang mendeteksi dan mengeluarkan peringatan (whistleblowers) tentang bahaya virus corona. Pria berprofesi sebagai dokter itu kini dijuluki sebagai pahlawan di negaranya. 

Sebelum dijuluki sebaga whistleblower, Li percaya akan menjadi satu dari delapan orang yang akan dicekal ditangkap oleh pemerintah Tiongkok karena mengeluarkan desas-desus bahaya virus corona di Wuhan, Hubei, Tiongkok.

Seperti diketahui, Li Wenliang meninggal pada Kamis, 6 Februari 2020, dalam usia 33 tahun, akibat tertular virus corona.

Di balik kematiannya itu, terkuat suatu misteri. Melansir South China Morning Post, pada ulang tahun Li yang ke-33 beberapa bulan sebelumnya. Li curhat dengan menulis di sebuah situs online mengenai resolusinya yaitu menjadi orang yang sederhana dan penuh damai.

“Saya membandingkan aksi saya dengan konstitusi Partai Komunis, peraturan partai, dan semangat berpidato dari pemimpin partai untuk merefleksikan diri, dan mengkritik diri saya sendiri lebih dalam lagi,” tulis Li.

Untuk diketahui, Li merupakan anggota partai, dan  tulisan tersebut ia tulis pada 31 Desember 2019 lalu.

“Secara pribadi, saya tidak berwenang untuk mengeluarkan pendapat dan informasi yang tidak akurat. Saya harus tetap sejalan dengan pemikiran dan tindakan dari Komite Sentral partai (partai saya). " tulisnya lagi.

Akibat tulisannya itu, para awak media setempat lantas menghubungi pihak keluarga dari sang dokter. Namun pada saat itu, pihak keluarga tidak bersedia memberi keterangan. Berbeda dengan keluarga, para rekan sesam dokter Li Wenliang mengatakan bahwa tulisan itu merupakan tulisan dari dokter sang dokter.

Diketahui, Li menulis surat itu setelah dia menyampaikan pesan ke sejumlah teman sekolah kedokterannya melalui aplikasi  WeChat. Pesan itu berisi, 
"Tujuh kasus sindrom pernafasan akut parah (Sars) telah terdeteksi di Pasar Grosir Makanan Seafood Huanan", tulisnya seakan memperingatkan tentang wabah pneumonia yang tidak terdiagnosis di rumah sakitnya.

Sebaliknya, pada hari yang sama, otoritas kesehatan Wuhan membuat pengumuman resmi yang mengatakan bahwa 27 kasus virus pneumonia yang belum diketahui penyebabnya telah terdeteksi di kota Wuhan.

Menurut media Tiongkok, Sebetulnya, Li tidak mengetahui apakah virus itu sebenarnya Sars (coronavirus). Tetapi,setelah menelitinya selama satu jam dan ia pun menjelaskan bahwa virus itu merupakan virus corona, dan belum teridentifikasi di mana pusat virus itu berada.

Namun setelah ia menemukan wabah virus corona, tangkapan layar dari pesan di sosial media WeChat tiba-tiba tersebar luas. Selang hari berikutnya, pada malam tahun baru, polisi Wuhan mengumumkan melalui akun microblog resmi mereka mengatakan bahwa delapan orang telah dtangkap karena "menyebarkan desas-desus". Delapan orang itu merupakan staf medis dan di antaranya merupak Li Wenliang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews