Makanan Impor dari China Masih Banjiri Batam

Makanan Impor dari China Masih Banjiri Batam

Ilustrasi.

Batam - Pemerintah memutuskan untuk menyetop impor pangan dari China menyusul merebaknya wabah virus Corona yang menewaskan ratusan orang.

Kebijakan itu tentu berimbas bagi Kota Batam, Kepulauan Riau yang selama ini pasokan pangannya bergantung dari luar daerah, termasuk luar negeri.

Hingga akhir 2018 lalu, puluhan ton produk makanan dan minuman dari China masuk ke Batam. Produk tersebut kini masih beredar pasaran. 

Berdasarkan data dari Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal Badan Pengusahaan (BP) untuk produk hortikultura China yang masuk ke Batam sebesar 12.137 ton.

Baca: Pemerintah Setop Impor Pangan dari China

Produk tersebut terdiri dari anggur segar, apel, bawang bombay, bawang putih, jeruk mandarin, lemon dan orange segar.

“Semua impor hortikulkura itu izin impornya dari kementerian (perdagangan),” kata Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal Badan Pengusahaan (BP) Purnomo Andiantono, Selasa (4/2/2020). 

Selain produk hortikultura, Batam juga mengimpor berbagai jenis makanan dan minuman ringan. 

Seperti, sohun, kuaci, makarel, kacang-kacangan, coklat, biskuit, permen, buah dalam kemasan, manisan buah, sereal, jamur dalam kemasan, sayur dalam kemasan, daging dalam kemasan dan wafer. Sedangkan minuman kemasan, hanya minuman bersoda saja. 

“Kalau izin impor makanan dan minuman kemasan dari China, jumlahnya ada 121.447 karton,” ujarnya. 

Untuk impor selain makanan dan minuman dari China, ada barang-barang rumah tangga antara lain plastik hanger,  furniture, payung, tempat sikat gigi, ember, baskom, mug. 

Andi mengungkapkan untuk awal tahun ini sudah ada impor produk konsumsi dari China. Namun, pihaknya belum bisa memeriksa barang tersebut.

“Kami belum bisa periksa datanya karena importer belum pada melaporkan realisasi impor. Karena ini baru awal Januari,” jelasnya. 

Terkait perintah Menteri Perdagangan, Andi mengatakan BP Batam akan menghentikan izin impor Jika surat perintah penghentian sudah ada. 

“Izin impor kan di kementerian, jadi jika kementerian menghentikan izin impor, tentunya BP Batam juga akan menghentikan izin masuk komoditi hortikultura maupun makanan kemasan. Namun sampai saat ini belum ada perintah untuk penghentian impor tersebut,” ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews