Penampakan Ruang Isolasi WNI Wuhan di Hanggar Bandara Natuna

Penampakan Ruang Isolasi WNI Wuhan di Hanggar Bandara Natuna

Hanggar Bandara Raden Sadjad yang akan dijadikan lokasi karantina ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan. (Foto: ist)

Batam - Pemerintah menyiapkan hanggar di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna sebagai lokasi isolasi. Di tempat itu ratusan WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China akan ditempatkan sementara dan diobservasi oleh tim medis dan psikolog.

Kondisi Wuhan sendiri saat ini sudah mengkhawatirkan. Di Provinsi Hubei sudah ada 249 korban meninggal akibat pneumonia yang disebabkan virus corona. Presiden Jokowi akhirnya mengambil langkah cepat agar para WNI dari Wuhan segera dievakuasi. Natuna dipilih menjadi lokasi evakuasi.

Baca juga: Tolak Evakuasi Wuhan, Gelombang Massa di Ranai Blokir Gerbang Bandara

Para WNI akan diangkut menggunakan pesawat Airbus, milik maskapai Batik Air. Pesawat tersebut akan transit di Batam sebelum dibawa ke Natuna.

Di lokasi hanggar Lanud, sudah didirikan tenda-tenda dengan medical kit dan peralatan medis. Pemerintah melalui Kemenkes juga menurunkan tim medis selama perawatan.

Dalam keterangan persnya di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo, menyebutkan jika penempatan sementara bagi WNI dari Wuhan di Natuna tersebut bukanlah tanpa alasan.

"Karena mereka nanti akan ditempatkan sementara di hanggar milik Lanud RSA, dan di sana tempatnya luas, mereka bisa olahraga, bisa lari-lari, yang jelas cukup jauh dari terminal bandara sipil," kata Doni di Natuna, Sabtu (1/2/2020).

WNI Wuhan nantinya akan dirawat oleh sejumlah tim khusus medis dari berbagai instansi.

Baca juga: Heboh Warga di Natuna Tolak Evakuasi WNI dari Wuhan

Mereka akan ditempatkan sementara kurang lebih selama 15 hari, sebelum dipulangkan daerahnya masing-masing. "Ada tim medis gabungan yang diberangkatkan ke Natuna," ujarnya.

Ia menegaskan para WNI hanya ditempatkan sementara, dan kondisi mereka dipastikan sehat. Karena hingga saat ini, WHO telah menetapkan sejumlah aturan, bahwa bagi yang positif mengidap virus Corona, dilarang keluar dari Wuhan.

"Mereka di Wuhan juga diperiksa kesehatannya dari sejumlah tim medis gabungan dari seluruh dunia, mereka yang akan dievakuasi itu sudah dipastikan sehat semua, hanya saja mereka butuh penempatan sementara 2 minggu," pungkasnya.

Sementara itu, disaat yang sama, gelombang massa warga di Natuna menolak lokasi mereka sebagai tempat karantina. Mereka syok dengan informasi tiba-tiba dari pemerintah pusat dan khawatir dengan ganasnya virus Corona.

Baca juga: Tokoh Natuna Sarankan Teluk Jakarta Jadi Lokasi Penempatan WNI dari Wuhan

"Siapa yang menjamin para WNI itu sehat semuanya? kita kan nggak tahu, apalagi informasinya ditutup-tutupi. Bukannya kita nggak manusiawi dengan saudara-saudara WNI. Cuma ini kan penyakit ganas. Kan masih ada jalan lain lokasinya untuk karantina. Kita juga takut jika virus corona sampai ke Natuna," keluh Dewi, seorang warga yang ikut aksi penolakan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews