Mitos Ikan Arapaima Hutan Matakucing dan Kejadian Besar di Batam

Mitos Ikan Arapaima Hutan Matakucing dan Kejadian Besar di Batam

Ikan Arapaima Gigas di Kawasan Koservasi Hutan Matakucing mati, Senin (27/1/2020).

Batam - Namanya mitos, kadang dihubung-hubungkan dengan sesuatu hal. Seperti pengalaman koservator Hutan Matakucing, Netty Herawaty.

Netty punya mitos tersendiri terkait ikan Arapaima Gigas yang dipeliharanya di kawasan itu. Ikan jenis arwana yang hidup bertahun-tahun di kawasan ini adalah jenis langka. Arapaima merupakan spesies ikan dengan habitat asli Amerika Selatan, yakni Sungai Amazon.

Entah benar atau tidak, Netty mengatakan, setiap ikan Arapaima yang dipeliharanya mati, biasanya ada kejadian-kejadian besar terjadi di daerah itu.

Ikan terakhir yang mati, Senin (27/1/2020) di kawasan Mata Kucing sudah dipeliharanya selama 16 tahun.

Netty mengatakan, kadang banyak pengunjung yang usil dengan melempar benda-benda seperti batu atau barang-barang selain makanan ikan ke kolam tempat ikan ini hidup.

Hal ini yang diperkirakannya membuat kesehatan ikan rakasasa bertipikal predator itu sakit

Sebelumnya, ikan Arapaima Netty juga mati pada Rabu 9 Januari 2019 lalu.

Ikan itu ia temukan terapung-apung di permukaan kolam saat itu. Ia sedih, apalagi ikan yang dipeliharanya itu tak menunjukkan sifat aslinya sebagai pemangsa terhadap ikan-ikan lainnya di kawasan kolam selama ini. Biasanya ikan Arapaima bisa memakan ikan-ikan kecil dan bersifat karnivora

Kala itu Netty sempat berujar, biasanya ada kejadian besar yang akan terjadi. "Biasanya kalau ikan ini mati. Saya punya pengalaman, ada kejadian besar di daerah lokasi ikan itu mati. Dulu ikan saya mati. Tak lama ada sebuah kejadian besar di Kepri, Gubernur kala itu (Ismeth Abdullah) ditangkap (KPK)," ujarnya.

Usai ia bercerita tentang kejadian-kejadian besar yang terjadi dari pengalamannya memelihara ikan Arapaima, entah kebetulan, tak lama usai ikan itu mati, ada peristiwa besar yang menggegerkan Kepri terjadi lagi.

Pada Juli 2019, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun ditangkap KPK. Kini, Nurdin kini masih disidang di pengadilan Tipikor terkait kasus suap dan gratifikasi, jabatannya pun diambil alih Isdianto sebagai Plt Gubernur Kepri.

Apakah maksud 'ramalan' kejadian besar ikan Arapaima yang mati enam bulan sebelumnya, itu yakni kasus ditangkapnya Nurdin Basirun? Bisa jadi hanya sekedar kebetulan.

Kini akhir Januari 2020, ikan Arapaima hutan Matakucing lagi-lagi mati. Ikan tersebut adalah ikan terakhir yang dimiliki kawasan itu selama ini. Apakah akan ada kejadian besar lagi?

Netty menyebutkan, Paima ikan terakhir yang mati ini sudah dirawatnya sejak kecil, bahkan ketika panjang ikan itu masih 40 cm hingga kini memiliki panjang 2,34 meter dengan berat 150 kilogram.

Bahkan Netty meramalkan, bakal ada sebuah kejadian yang lebih besar lagi, soalnya kematian ikan terakhirnya itu diiringi rentetan hal-hal tak baik lainnya.

“(Kayaknya) ada hal yang lebih besar akan terjadi, karena diikuti dengan karyawan digigit ular di tempat tidurnya. Setelah itu, pohon yang paling tinggi di kawasan ini, terpaksa ditebang karena mati,” ucap Netty.

Ikan endemik Sungai Amazon itu dikuburkan di tempat konservasi hutan Matakucing. Netty terlihat memperlakukan ikan itu dengan hormat, bahkan hingga dikafani sebelum dikuburkan. Belum diketahui apakah ikan Arapaima lain didatangkan ke lokasi itu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews