Ilegal Fishing Merajalela di Natuna, Ini Kata Dirpolair Polda Kepri

Ilegal Fishing Merajalela di Natuna, Ini Kata Dirpolair Polda Kepri

Kapal milik Polri yang beroperasi di Kepri dan Kalbar. (Foto: ist)

Batam - Informasi merajalelanya kapal-kapal nelayan asing di perairan natuna menangkap ikan secara ilegal direspons serius oleh Polda Kepri.

 

Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol, Alex Fauzi Rasad mengatakan saat ini Kapolda Kepri sudah berkoordinasi langsung dengan Guskamla dan Danlantamal untuk segera mengamankan wilayah perairan perbatasan. "Sudah ada dua atau tiga KRI yang digerakkan ke sana," ucapnya.

Ia mengatakan, Polda Kepri akan selalu siaga terkait kasus ini dengan keterbatasan untuk matra laut.

"Memang kita sudah nggak bisa main-main lagi sama urusan begitu, tapi kalau sudah laut lepas untuk pakai kapal kami kayaknya agak susah. Tapi bukannya kami tidak turut serta, Polda Kepri tidak ada istilah tutup buku, kami tetap melayani 1x24 jam," ujarnya.

Alex memaparkan, bagi Polair, untuk pengamanan perairan di wilayah perbatasan harus didukung oleh kapal yang cukup besar dan memiliki fasilitas memadai. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan TNI AL.

Sementara, untuk kapal yang dimiliki oleh Polda Kepri sendiri saat ini masih merupakan kapal-kapal kecil. Sehingga dirasa kurang pas untuk melawan kapal-kapal ilegal fishing itu.

"Kalau kapal ini kan kecil-kecil, kalau ke Natuna sana tidak mungkin. Itu yang pertama. Yang kedua mau cuacanya bagus, kondisi kapal yang kecil juga diragukan bisa ke perbatasan. Paling untuk sementara dibackup oleh kapal yang ada di Polair Natuna," ujarnya, Senin (30/12/2019).

Alex menjelaskan, sebenarnya saat ini kapal dari Mabes Polri ada dua di Batam, KP Baladewa 8002 dan KP Yudhistira 8003 yang patroli di perairan Kepri dan Kalbar selama ini.

Dikatakan Alex, dari informasi yang mereka terima, saat ini terjadi mutasi dua komandan kapal tersebut dan belum ada penggantinya.

"Penggantinya belum ada dua-duanya, kapal itu tidak bisa bergerak tanpa ada komandannya. Wakilnya sih ada, tapi wakil komandan tidak boleh menggerakkan kapal. Jadi itu kendalanya yang untuk kapal Mabes," kata Alex.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews